HTI Press. “Saya yakin bahwa syariat Islam sebagai satu-satunya solusi terhadap permasalahan umat dan bangsa ini,” demikian tegas Bapak Mufti, Ketua DPRD Kota Bogor ketika menerima rombongan HTI DPD II Kota Bogor pada hari jumat [17/2] yang lalu. Beliau pun menambahkan bahwa seharusnya masyarakat kembali memegang teguh syariat Islam agar bisa selamat dunia dan akhirat. “Oleh karena itu, kami di DPRD sedang membuat peraturan daerah yang mengatur tentang penyebaran da’i-da’i sampai ke daerah-daerah atau sampai level kelurahan dan mereka mendapat insentif yang memadai,” imbuhnya lagi.
Menanggapi hal tersebut, Gus Uwik [Ketua DPD II HTI Kota Bogor] menegaskan bahwa inilah peran yang dimainkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia Kota Bogor. “Kami akan senantiasa menyeru kepada seluruh lapisan masyarakat kota Bogor agar kembali memeluk dan menjalankan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan,” tegas Gus Uwik. “Inilah jawaban kenapa kita senantiasa mendengung-dengungkan syariah dan Khilafah,” imbuhnya lagi. “Karena kita yakin dan memang sudah teruji secara empiris bahwa hanya dengan syariat Islam, bangsa ini umumnya dan kota bogor secara khusus akan bisa sejahtera,” tambah Ust Irfan [Ketua LF Kota Bogor]. “Indonesia zaman Sukarno dengan corak sosialismenya terbukti gagal. Kemiskinan semakin menumpuk, kesejahteraan laksana pungguk merindukan bulan. Demikian juga zaman Suharto yang bercorak liberalisme. Gagal juga. Dan saat ini, kita bisa melihat dan merasakan sendiri bangsa ini bercorak neo liberalisme. Dan kita pun bisa menyaksikan bersama-sama negeri ini gagal meraih kesejahteraan. Kalau Sosialisme telah gagal, kapitalisme pun demikian maka solusi apalagi kalau tidak dengan syariat Islam dan Khilafah. Aturan yang diturunkan oleh Pencipta manusia. Pasti akan berhasil dan membawa kesejahteraan” timpal Gus Uwik. Sebagai contoh, terang Gus Uwik lagi, “dalam Islam, konsepsi terkait barang tambang adalah milik umat yang dikelola oleh negara. Artinya, negara hanya sebatas mengelola, tidak menjual atau memberikan sebagai konsesi kepada swasta baik asing maupun lokal. Dan hasilnya seluruhnya untuk kesejahteraan umat. Tidak seperti saat ini, barang-barang tambang seperti minyak, gas, batu-bara, emas dll dikuasai oleh swasta. Mereka yang mengguk keuntungan yang begitu luar biasa besarnya,” urainya lagi.
Menaggapi hal tersebut, Bapak Mufti membenarkan bahwa jika dikelola oleh negara, misalnya minyak saja, maka dari penghasilan dari minyak cukup untuk menutupi kebutuhan anggaran di APBN. Belum lagi dari penghasilan dari batu-bara, gas, emas di papua, sektor perikanan, dll. “Memang negara kita saat ini tidak berdaya dan tidak berdaulat,” tegasnya. Menanggapi hal tersebut, H Ray [Anggota LF Kota] menegaskan, “Hanya dengan syariat Islam dan Khilafahlah, bangsa ini bisa kuat dan berdaulat.”
“Walau cara berpikir kita global, gerak kita lokal. Artinya kita juga konsen masalah kebogoran,” tegas Gus Uwik. “Dalam bulan Februari ini, kita turut andil dalam menyelesaikan permasalahan Bogor, yakni masalah PEKAT [penyakit masyarakat]. Kita melakukan penyadaran disemua level masyarakat. Mulai dari masyarakat umum, sekolah-sekolah, ulama-ulama, lurah, camat, dan seluruh muspida di tingkat kota. Kita juga jalin program aksi dengan pihak-pihak terkait seperti; mengadakan talkshow remaja untuk mengedukasi tentang bahaya seks bebas, training remaja rawan masalah [tawuran, narkoba dan sekes bebas] serta work shop kepala sekolah, wakasek dan PD III, mengurai jalur penyebaran dan dan perdagangan narkoba di lembaga-lembaga sekolah. Ini semua adalah bentuk kepedulian kita,” imbuh Gus Uwik lagi. “Apa yang Anda lakukan, saya dukung,” tegas Bapak Mufti.[]
Ungkapan ket dprd bogor wajib ditiru oleh ketua dprd yg laen, bahkan bila perlu dpr pusat
Allahu Akbar, pasti setiap orang yang mengatakan dengan hati nuraninya yang paling dalam mendukung untuk memperjuangkan syariat Islam. Hanya orang-orang munafik saja yang tidak berani..