Bogor, HTI Press. Lembaga Dakwah Sekolah (LDS) DPD II HTI Kota Bogor mengadakan acara Training Optimalisasi Pelajar (TOP) Rawan Sekolah dengan tema “Proposal Hidup Sang Juara” pada hari minggu, 19 Februari 2012. Acara ini dilaksanakan di Ruang Rapat 1 Balaikota dengan Trainer utama Ust. Gus Uwik dan Ust. Faturrahman. Training yang didesain untuk ‘memberikan solusi’ langsung atas kerawanan yang biasa terjadi di kalangan pelajar seperti tawuran, seks bebass dan narkoba ini mendapat sambutan hangat dari puluhan pelajar dari berbagai sekolah di kota Bogor. Hal ini ditunjukkan dengan kehadiran mereka walau hujan telah mengguyur kota bogor semenjak jam 3 subuh hingga jam 10 pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Uwik sebagai Motivator Nasional mengajak kepada para pelajar untuk membuat proposal hidup. “Untuk kegiatan agustusan saja kita biasa membuat proposal kegiatan agar acara tersebut sukses, pertanyaannya adalah untuk perjalanan hidup kita di dunia ini hingga ke akhirat nanti apakah tidak perlu proposal?” tanya Gus Uwik. “Oleh karena itulah kita perlu membuat proposal hidup secara jelas dan tertulis agar perjalanan hidup kita bisa terbayangkan dengan jelas langkah demi langkahnya,” sambungnya lagi.
Dengan serempak seluruh peserta laki-laki yang rata-rata ‘jawara’ ini pun setuju bahwa mulai detik ini harus membuat proposal hidup. “Proposal hidup kita, bukan hanya untuk meraih kesuksesan dunia semata, namun lebih jauh dari itu yakni untuk meraih sukses akhirat dengan masuk surga,” tegasnya lagi. “Buat apa kita punya mobil mewah, kala itu dari uang korupsi. Buat apa kita punya rumah mewah jika itu hasil dari penggelapan. Buat apa punya tanah luas kalau itu hasil nilep. Kalau itu terjadi maka sebenarnya kita seolah-oleh sukses dunia, namun yakinlah bahwa pasti masuk neraka. Apakah mau seperti itu?” tanya Gus Uwik kepada seluruh peserta. Mereka serempak menjawab tidak.
Selanjutnya Gus Uwik memberi kunci rahasia bagaimana bisa membuat proposal hidup yang mengarah pada sukses dunia dan akhirat, yakni harus mengaji. “Hanya dengan ngaji kita bisa tahu mana yang halal dan mana yang haram. Dengan ngaji pula kita tahu mana yang itu membawa manfaat dan yang membawa mudhorot,” jelas Gus Uwik.
Sesi training di akhiri dengan muhasabah yang dipimpin Ust. Faturrahman. Para peserta dengan khusu’ mengikuti sesi ini sampai banyak dari peserta yang menangis menyesali perbuatan dosa yang selama ini telah diperbuatnya. Mereka menyadari kesalahan dan kekhilafan mereka selama ini serta berkomitmen untuk berubah menjadi lebih baik.
Setelah acara ini selesai, acara dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk mempertegas dan menekankan komitmen peserta untuk mengkaji islam lebih mendalam. Alhamdulillah semua peserta bersedia untuk mengaji bersama LDS dengan waktu dan tempat yang telah disepakati.