Mantan Perdana Menteri Libya Mahmud Jibril pada Rabu malam (22/2) mengumumkan pembentukan sebuah koalisi yang menyerukan penerapan Islam. Koalisi ini terdiri lebih dari 40 partai dan 200 asosiasi masyarakat sipil. Pembentukan koalisis ini sebagai persiapan untuk pemilu Majelis Konstituante pada bulan Juni mendatang.
Jibril mengatakan bahwa “Koalisi kekuatan politik nasionalis terdiri dari 44 organisasi politik, 236 asosiasi masyarakat sipil, dan 281 tokoh nasionalis yang independen.”
Ia menambahkan bahwa daerah-daerah yang terwakili dalam koalisi itu, termasuk juga Amazigh, serta suku Tabu dan Tuareg, di samping sejumlah klub olahraga, seperti dikutip AFP.
Pada saat konferensi pers, Jibril mengatakan bahwa pembentukan koalisi ini mencerminkan sebuah pesan yang kuat bahwa warga Libya dari berbagai daerah dan latar belakang memutuskan bahwa fase rekonstruksi telah dimulai, dan ia menambahkan bahwa karya nyata telah dimulai sekarang.
Dalam hal ini, ia mengingatkan bahwa proses ini tidak akan mengecualikan pihak manapun. Dan dengan jelas ia menyatakan bahwa koalisi ini menyerukan pada Islam moderat, pembangunan yang seimbang untuk semua daerah dan desentralisasi administratif.
Sementara jabatan sekretaris umum untuk koalisi ini akan dipilih pada tanggal 12 Maret di Benghazi, wilayah bagian timur Libya (islammemo.cc, 23/2/2012).