21 anak bawah usia lima tahun atau balita penderita gizi buruk di Kabupaten Lebak, Banten, dilaporkan meninggal dunia selama 2011 akibat terserang penyakit penyerta.
“Penderita gizi buruk yang meninggal itu disebabkan penyakit penyerta, seperti jantung, tuberkulosis, pneumonia, paru-paru, demam tinggi, kelainan darah, dan diare,” kata Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Tiktik di Rangkasbitung, Selasa (28/2).
Ia mengatakan, mereka balita gizi buruk yang meninggal dunia ada yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung dan Puskesmas setempat.
Pasien gizi buruk yang mendapat perawatan Rumah Sakit dan Puskesmas kondisinya sangat parah, sehingga petugas medis mengalami kesulitan untuk menyelamatkan nyawa korban.
Sebagian besar penderita gizi buruk menimpa anak-anak balita karena akibat himpitan kemiskinan orangtua. Selain itu pola asuh yang salah juga rendahnya pendidikan masyarakat.
Karena itu, kata dia, mereka anak-anak balita kurang mendapat asupan gizi yang baik. “Kami berharap masyarakat yang ekonominya mereka mampu menjadikan orangtua asuh bagi balita gizi buruk guna menekan angka kematian,” katanya.
Ia menyebutkan, balita gizi buruk 2011 berdasarkan berat badan menurut tinggi badan atau kategori sangat kurus sekali tercatat 427 anak, sedangkan tahun 2010 tercatat 643 anak. Selama 2011, kata dia, jumlah angka gizi buruk menurun dibandingkan 2010. (mediaindonesia.com, 28/2/2012)