Harga cabai rawit di pasar tradisional di Yogyakarta kembali naik. Rata-rata per kilogram naik Rp 3.700. Saat ini harga per kilogram mencapai Rp 30.400, padahal hari sebelumnya hanya Rp 26.700 per kilogram.
Kenaikan harga ini terjadi sejak akhir tahun lalu, merangkak sedikit demi sedikit. Pada akhir 2011, harga cabai hanya Rp 12.000 per kilogram. Kenaikan harga cabai terjadi karena beberapa sentra tanaman cabai sedikit panen dan ada yang baru tanam.
“Setiap minggu harga cabai merah rawit naik,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta, Eko Witoyo, Selasa, 6 Maret 2012.
Ia menyatakan harga cabai jenis lain dinilai masih stabil di angka yang tetap tinggi. Harga cabai rawit hijau bertahan pada harga Rp 14.000 per kilogram, harga cabai merah keriting naik dari Rp 15.600 per kilogram menjadi Rp 15.900 per kilogram. Sedangkan cabai merah besar naik dari Rp 14.000 per kilogram menjadi Rp 14.200 per kilogram.
Naiknya harga cabai ini disebabkan tanaman cabai yang rusak atau hasil panen tidak maksimal. Sedangkan kawasan sentra cabai juga ada yang baru tanam sehingga pasokan cabai ke pasar-pasar juga berkurang. Selain itu, rumah makan, hotel, dan rumah tangga juga menjadi konsumen aktif. “Musim yang lumayan ekstrem juga berpengaruh terhadap hasil panen,” katanya.
Menurut Suyani, 32 tahun, pedagang sayuran di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, kenaikan harga cabai ini memang terjadi sejak awal Maret. Tetapi kenaikannya sedikit demi sedikit. “Pasokan cabai dari beberapa daerah juga tidak sebanyak tahun lalu,” katanya.
Salah seorang petani di Kulon Progo, Widodo, menyatakan saat ini para petani di pesisir pantai selatan sedang menanam cabai merah. Sebelumnya, lahan para petani ditanami melon dan semangka. “Para petani sedang menanam cabai saat ini. Hari ini (Selasa) secara serentak petani menanam cabai dengan harapan dua bulan sudah mulai panen,” kata dia.
Di Kota Malang, Jawa Timur, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional melonjak sejak sepekan lalu. Aneka kebutuhan pokok terkerek naik menyusul rencana pemerintah menaikkan harga BBM April mendatang. “Harga sembako naik dulu, sebelum harga BBM naik,” kata pedagang bahan sembako di Pasar Induk Gadang.
Harga gula pasir semula Rp 9.800 per kilogram naik menjadi Rp 10.500, harga minyak goreng naik menjadi Rp 10 ribu dari sebelumnya Rp 9.500 per kilogram, harga beras medium sebelumnya seharga Rp 7.800 per kilogram naik menjadi Rp 8.200. Menurut Hari, kenaikan harga di tingkat distributor terjadi sejak pekan lalu. Ia pun akhirnya mengikuti kenaikan harga tersebut.
Akibatnya, sejumlah pembeli mengaku terbebani harga kebutuhan pokok tersebut. Suliati, seorang pedagang makanan di Klojen, mengaku keuntungannya menipis sejak harga kebutuhan pokok naik. “Harga makanan tetap sama, tak naik,” katanya. Ia khawatir pembeli lari jika harga makanan dinaikkan. Untuk itu, ia tetap mempertahankan harga makanan dan merelakan keuntungannya berkurang. (tempo.co, 6/3/2012)