Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Pembebasan (Gema Pembebasan) berunjuk rasa di kantor DPRD Sulawesi Selatan dan fly over, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (8/3/2012). Ratusan lainnya menggelar aksi serupa. Mereka menolak kenaikan harga BBM yang rencananya diberlakukan pemerintah per tanggal 1 April 2012.
Dalam aksinya, massa Gema Pembebasan membawa poster dan spanduk berisi pesan penolakan kenaikan harga BBM. Beberapa di antaranya mengenakan topeng wajah berlogo Exxon Mobil, Chevron dan Pertamina.
Massa menganggap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM merupakan pesanan dari kaum kapitalis yang melakukan penjajahan ekonomi dan ideologi di Indonesia.
Menurut Ketua Wilayah Gema Pembebasan Sulselbar, Arief Shidiq Pahany dalam orasinya, kebijakan menaikkan harga BBM merupakan bentuk pengkhianatan terhadap umat Islaam yang notabene merupakan komponen mayoritas di Indonesia. “Kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi adalah penyelewengan terhadap kemerdekaan Indonesia, karena menyerahkan kekayaan alam dalam negeri pada penjajah kapitalis asing,” ujar Arief.
Selain Gema Pembebasan, seratusan mahasiswa Universitas Negeri Makassar, juga menggelar aksi serupa dengan melakukan long march dari kampusnya menuju fly over. Massa mahasiswa UNM menggelar mimbar bebas persis di perempatan jalan bawah fly over. Akibatnya, arus lalu lintas dari arah Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Toll dan Jalan AP Pettarani, terganggu.
Aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM ini mendapat pengawalan ketat dari ratusan personel Pasukan Dalmas dari Polrestabes Makassar. (detik.com, 8/3/2012)