HTI-Press. Hampir setengah miliar perempuan yang bekerja sebagai petani kecil atau buruh ladang terus menerus berada di kelompok terbawah pada semua indikator ekonomi, sosial dan politik. Sebagaimana yang dilaporkan BBC (08/03) Sekjen PBB memperingatkan bahwa dunia masih jauh dari keadaan di mana perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia menikmati hak-hak fundamental dan kebebasan yang sama dengan pria. Sekjen Ban Ki-moon mengatakan ketidaksetaraan itu khususnya menyulitkan kaum perempuan di daerah-daerah perdesaan, yang merupakan seperempat dari populasi dunia.
PBB mengatakan, hampir setengah miliar perempuan yang bekerja sebagai petani kecil atau buruh ladang terus menerus berada di kelompok terbawah pada semua indikator ekonomi, sosial dan politik. Para pejabat PBB mengatakan jika wanita memiliki akses yang setara ke sumberdaya, produksi pertanian dunia akan meningkat 4 persen
Nasib menyedihkan buruh wanita ini tidak bisa dilepaskan dari kemiskinan global yang terjadi di dunia akibat Kapitalisme global . Sistem ini menciptakan ketidaksetaraan. Sistem Kapitalisme hanya menguntung segelintir orang kaya di dunia dengan cara merampok kekayaan alam negeri-negeri lain atas nama perdagangan bebas, investasi asing dan mekanisme hutang luar negeri. Padahal , kekayaan alam itu – kalau tidak dirampok- bisa digunakan untuk menuntaskan kemiskinan rakyat, termasuk para wanita. (FW)