PT Freeport Indonesia mengakui menggunakan tenaga kemanan asing untuk mengamankan tambang emas di Grasberg, Papua. Karena situasi tambang makin tak aman.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto dalam kunjungannya ke kantor detikcom akhir pekan lalu.
“Dulu saat normal saya jam 4 pagi turun pakai jeep tenang-tenang saja. Kalau sekarang kemarin saya turun (ke tambang) pakai rompi (anti peluru), sampai pusing. Itu kenyataanya sekarang tak aman seperti beberapa tahun lalu. Jumlah tenaga konsultan (asing) itu 27 orang dari seluruh tenaga keamanan 750 orang,” tuturnya.
Saat ditanya apakah tentara asing yang disewa adalah eks marinir AS, Rozik mengaku tidak tahu menahu detilnya.
“Kami tidak merekrut orang itu, tapi ada konsultan keamanan Freeport Indonesia yang kami kontrak untuk mengamankan logistik konvoi yang membawa perlengkapan suplai. Sehari ada 120 kontainer yang diperlukan, karena yang di atas kalau tak disuplai tak bisa dari mana-mana, pengamanan ini penting sekali, ditambah situasi keamanan sekarang ini,” kata Rozik.
Saat ini Freeport sedang mengkaji apakah ada tenaga keamanan dari Indonesia yang memang sesuai dengan yang diperlukan oleh Freeport. (detikfinance, 12/3/2012)