200 Aktivis Perempuan Jawa Timur Dukung Konferensi Perempuan Internasional di Tunisia

HTI Press. Sabtu 10 Maret 2012,  tepat pukul 08.30 waktu Tunisia atau pukul 14.30 WIB sebuah Konferensi Perempuan Internasional bersejarah tengah berlangsung di Tunisia. Konferensi ini dihadiri oleh para aktivis dakwah Islam, perempuan politisi dan tokoh-tokoh perempuan terkemuka dari berbagai Negara.

Dihari yang sama 200 aktivis perempuan Jawa Timur juga menghadiri Forum Muslimah untuk Peradaban (Formuda) DPD I Jatim MHTI.Forum yang dimulai pukul 09.00 di Hall D Asrama Haji Surabaya dihadiri oleh aktivis perempaun dari kalangan ormas, LSM,birokrat , PKK kota dan Kecamatan,intelektual dan aktivis mahasiswa dari beberapa kota di Jawa Timur.Forum ini mengankat tema “Khilafah: Model Cemerlang bagi Hak-hak Perempuan dan peran politiknya”, ini tentu saja sebagai dukungan atas Konferensi Perempuan Internasional di Tunisia dengan tema yang sama.

Lewat  Formuda ini, MHTI di Jawa Timur ingin mengajak seluruh aktivis perempuan untuk mengoreksi semua langkah kerja yang telah dilakukan guna menyelesaikan problem perempuan sekaligus mencari visi politik baru dalam perjuangan .

Diskusi diawali dengan dua materi pengantar yakni (I)Kapitalisme Gagal Menjadikan Perempuan Sejahtera dan Mulia oleh Ustd. Nurul Izzati: (II) Khilafah :Model Cemerlang bagi Hak-hak Perempuan dan Peran Politiknya oleh Ustd. Arum Aida.

Ustd. Nurul Izzati menegaskan bahwa berbagai solusi yang telah dilakukan dari membangun kesadaran gender-pengarusutamaan,program pemberdayaan ekonomi hingga perempuan diberi kuota  dalam parlemen ternyata belum mampu membuat perempuan sejahtera dan mulia bahkan membuat perempuan menjadi hina dan berkontribusi besar pada kerusakan generasi yang telah ditelantarkan.Maka solusinya adalah berfikir kritis (tidak asal melaksanakan program dari kesepakatan Internasional yang merusak) dan mencampakkan kapitalis.

Ustd. Arum Aida menyampaikan bahwa upaya menyelesaikan problem perempuan saat ini ibarat seseorang yang mencari barang berharga ditempat yang terang padahal tempat hilangnya barang tsb ditempat yang gelap.Artinya, saat ini perempuan sedang mencari kemuliaan, kesejahteraan disistem kapitalis  yang sampai kapanpun tidak akan ditemukan.Perempuan hanya akan mulia dalam sistem Khilafah.

Sesi diskusi yang dipandu oleh ustd. Nikmah Aliyah tampak  antusias .Begitu banyak yang  merespon dengan pertanyaan maupun pernyataan dan dukungan.Diskusi ditutup dengan pembacaan deklarasi Formuda oleh Ustd. []Diana Mufida (DPD I Jawa Timur MHTI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*