HTI-Press. Jakarta. Kaum ibu di 30 kota hari ini menyuarakan jeritan kesengsaraan akibat sistem kapitalisme. Dalam aksi ibu indonesia Tolak Kenaikan Harga BBM, Tolak Liberalisasi Migas, Muslimah HTI menyatakan rencana kenaikan BBM akan semakin menambah berat beban masyarakat terutama kaum perempuan. Alasan pemerintah keterpaksaan mengamankan ekonomi nasional adalah kebohongan. Kenaikan BBM ini adalah konsekuensi logis liberalisasi migas di sektor hilir. Bisa ditebak, setelah kebijakan ini akan semakin banyak SPBU asing berdiri.
Sekitar seribu kaum perempuan Jakarta bersama Muslimah HTI menyatakan sikapnya di depan gedung DPR RI sejak pukul 10.00 pagi tadi. Mereka menyatakan sistem ekonomi Islam harus diterapkan menggantikan sistem kapitalis. Menurut syariat Islam migas harus dikelola negara dan dilarang membiarkan asing menguasai SDA strategis semisal migas.
Aksi ini juga menyuarakan aspirasi kaum perempuan yang menyadari bahwa sistem kapitalisme demokrasi hanya menghasilkan kesengsaraan dan merampas hak-hak ekonomi kaum perempuan. Karenanya kaum perempuan membutuhkan sistem politik pengganti kapitalisme, tak lain adalah sistem Khilafah Islamiyah yang menerapkan syariat Islam secara sempurna. Sistem Khilafah terbukti mampu memberi kesejahteraan dan menjamin pemenuhan hak-hak kaum perempuan. (MNI MHTI)
Aksi Teaterikal Menggambarkan Semakin Beratnya Beban Ibu Akibat Kenaikan BBM, sang Ibu Menangis !
Para Ibu berdoa untuk Tegaknya Khilafah yang akan menjamin kesejahteraan kaum ibu, berdoa untuk segera tumbangnya sistem dan rezim Kapitalisme yang mensengsarakan umat terutama para Ibu.