Puluhan perempuan yang tergabung dalam Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM dan liberalisasi Migas di Gedung DPRD Surakarta, Selasa ( 20/3). Aksi yang mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian ini berlangsung pukul 11.00 WIB dengan membawa poster dan spanduk berisi penolakan kenaikan harga BBM. Para pendemo juga membawa jerigen, panci, wajan dan teko yang dijajar di depan aksi.
Koordinator Aksi DPD Muslimah HTI, Sri Wahyuni, mengatakan, aksi ini merupakan bentuk penyampaian aspirasi dimana kenaikan BBM akan membawa efek domino tak terkecuali perempuan. Dengan naiknya harga BBM maka harga-harga akan naik sehingga akan membebani perempuan atas kebutuhan keluarga. Dengan naiknya kebutuhan keluarga akan mendorong perempuan bekerja di luar rumah untuk memnuhi kebutuhan ekonomi.
“Jika perempuan bekerja di luar rumah, lantas siapa yang bertanggungjawab mengurus keluarga?” ujar Sri Wahyuni.
Ditambahkan, dengan naiknya harga BBM maka akan rentan tindakan kriminal yang sangat mungkin juga menimpa perempuan. Untuk itu Muslimah HTI menganggap bahwa pemerintah telah gagal melindungi rakyatnya. (timlo.net, 20/3/2012)