HTI Press. HTI sebagai bagian ormas Islam yang konsisten membela kepentingan rakyat dengan dakwah fikriyah kali ini kampanyekan Tolak Kenaikan harga BBM dengan berbagai acara atau forum yang sifatnya edukatif. Penolakan kenaikan harga BBM per satu April nanti bukan berdasar sudut pandang emosi semata melainkan berdasar argumentasi logis lagi syar’i dan memiliki bukti empiris ketidaklayakan kenaikan harga BBM.
Kampanye penolakan tersebut diawali di forum audiensi HTI Purbalingga dengan wakil Bupati Purbalingga bapak H. Sukento, MM beserta 3 orang staff nya pada hari Selasa, 13 Maret 2012 di rumah Dinas wakil Bupati. Dalam forum tersebut delegasi HTI yang terdiri dari ust. Amin RH, ust. Abdullah Kison, ust. Suryo Afandi dan ust. Lukman Yahya menyampaikan tentang pandangan HTI terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Disampaikan oleh ust. Amin RH bahwa, “rencana harga BBM naik akan sangat menyengsarakan rakyat. Menko Kesra menyatakan akan ada kenaikan jumlah warga miskin akibat kebijakan ini. Karenanya wajar kalau hasil survey Lembaga Survey Indonesia (LSI) pada bulan ini, 94% mayarakat pedesaan menolak kenaikan BBM, 77% masyarakat perkotaan menolak kenaikan BBM, dan 85% seluruh rakyat Indonesia menolak kenaikan BBM pula“. Menanggapi pandangan HTI ini bapak wakil Bupati menyampaikan “memang benar akan ada dampak bagi masyrakat miskin, namun bukankah pemerintah sdh menyiapkan dana kompensasi dan kenaikan harga BBM memang tidak bisa dihindari karena harga minyak dunia yang sedang tinggi, APBN kita bisa jebol kalau tidak dinaikkan”. Ditanggapi oleh ust. Amin, bahwa “dana kompensasi yang hanya 150rb per rumah tangga itu hanya sementara dan tidak semua masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM mendapat kompensasi. Sementara, dampak buruk kenaikan harga BBM bersifat permanen dan terus berlanjut. Adapun pernyataan jika subsidi BBM tidak dikurangi atau harga BBM tidak dinaikkan maka APBN bisa jebol, kami melihat itu tidak benar. Yang membuat APBN terbebani bukanlah karena pos subsidi BBM namun pos pembayaran utang pokok LN beserta bunganya yang tiap tahun mengalami kenaikan. Jadi kami melihat masih ada solusi lain yang bisa dicari oleh pemerintah”. Dalam akhir audiensi, bapak wakil Bupati menyampaikan agar HTI saat menyampaikan penolakan kebijakan pemerintah ini – khususnya di Purbalingga, hendaklah tetap menjaga kedamaian dan ketertiban. Di tanggapi oleh ust. Amin, “insyallah pak,selama ini HTI dalam tiap aksinya selalu tertib dan tidak anarkis. Karena ini sdh menjadi garis perjuangan kami yang non kekerasan. Bapak tidak usah kwatir…dakwah HTI bersifat fikriyah dan edukatif guna membangun kesadaran masyarakat tentang islam sbg aturan hidup”.
Berikutnya pada hari Ahad, 18 Maret 2012, kampanye penolakan dikemas dalam acara Kajian Islam Tematik di Masjid al-Kautsar kompleks kantor DPD II HTI Purbalingga, dengan tema “Kenaikkan Harga BBM, Maslahat atau Mudharat Bagi Umat..?”. Dalam kajian tersebut diangkat alasan dari al Qur’an dan al Hadits plus banyak alasan empiric kenapa kenaikan harga BBM tetap harus ditolak. Peserta yang hadir kurang lebih 20 orang terdiri dari unsur pemuda, ustadz, kesbangpol dan aparat.
Hari senin nya, 19 Maret 2012 pk. 09.00, delegasi HTI Purbalingga beraudiensi dengan pimpinan DPRD kab. Purbalingga di ruang rapat pimpinan dewan. Delegasi HTI terdiri dari ust. Amin RH, ust. Abdullah Kison, ust. Munajat sebagai pimpinan rombongan, ust. Lukman Yahya, ust. Suryo dan ust. Yoko diterima langsung oleh Ketua DPRD bapak H. Tasdi, SH, MM dari PDI-P, menyusul kemudian anggota dewan yang lain dari Demokrat, Golkar, PAN dan beberapa staff DPRD serta kesbangpol. Acara audiensi ini diliput oleh beberapa media massa seperti Koran Radar Banyumas, Suara Merdeka dan Satelit. Delegasi HTI juga membagi-bagikan buletin al Islam berjudul Menaikkan Harga BBM Menyengsarakan Rakyat dan Press Lease Jubir tentang Menolak Kenaikkan Harga BBM.
Pandangan HTI tentang rencana Kenaikan BBM dikemukakan dengan cara presentasi. Dari 43 slide yang ditampilkan oleh ust. Amin RH ditunjukkan tentang kebohongan2 yang dilakukan pemerintah dibalik rencana kenaikan harga BBM. Mulai dari yang katanya subsidi membebani APBN, subsidi hanya dinikmati orang kaya, BLT adalah solusi dsb…disamping itu ditunjukkan pula tujuan sebenarnya dari rencana kenaikan harga BBM atau pembatasan subsidi adalah untuk meliberalisasi migas secara kaffah dan bagaimana pandangan islam dalam pengelolaan migas.
Ketua DPRD bapak Tasdi, merespon positif apa yang disampikan oleh HTI, “kami terima kasih sekali kepada HTI, HTI sebagai bagian dari anak bangsa telah menyampaikan pandangan2 nya ini secara intelektual. Insyallah kami akan sampaikan pandangan HTI ini dan semoga bisa menjadi referensi pemerintah pusat dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Sebelum acara audiensi ini ditutup beberapa anggota dewan dan peserta audiensi lainnya meminta untuk dicopykan file materi yang disampaikan. Kemudian ditutup dengan bersalaman dan berfoto bersama.[] Humas HTI Purbanegara
Dukung Terus pantang Menyerah…………
“Orang Cerdas, Dukung Khilafah”