Rencana pemerintah menaikkan harga BBM kembali menuai protes. Kali ini dari ribuan muslimah yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi penolakan kenaikan BBM.
Dalam aksinya, peserta aksi juga membawa peralatan dapur sebagai simbol kesulitan yang akan dihadapi ibu rumah tangga jika pemerintah meniakkan harga bbm.
“Rakyat khususnya para perempuan akan semakin sulit menjalani hidupnya akibat kebijakan pemerintah yang menaikkan bbm,” kata Fatma, koordinator aksi di Kantor DPRD Jatim, Selasa (20/3/2012).
Sebelum menggelar aksi di DPRD Jatim, ribuan peserta melakukan longmarch dari depan kantor gubernur Jatim. Selama perjalanan, peserta aksi didominasi ibu-ibu dengan membawa anak-anaknya terus meneriakkan penolakan sambil memukul peralatan dapur seperti panci, wajan dan sutil yang dibawanya.
“BBM Naik, Perempuan Sengsara,” teriak peserta aksi.
Selain melakukan orasi, peserta aksi ini juga menggelar teaterikal serta membawa berbagai poster berisi tuntutan diantaranya: “BBM Naik, Pemerintah Gagal”, “Sejahterakan Perempuan”.
Aksi yang mendapat penjagaan ketat dari ratusan petugas kepolisian ini juga sempat membuat beberapa kawasan mengalami kepadatan akibat aksi longmarch, diantaranya Jalan Pahlawan, Jalan Bubutan serta Jalan Indrapura. (detikSurabaya, 20/3/2012)