Ratusan orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada Kamis (22/3) siang menggelar unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Mereka menuntut agar pemerintah membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM pada awal April mendatang.
Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto mengatakan, pihaknya mendesak pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM. Alasannya, kenaikan harga BBM bersubsidi sebenarnya bukan menghemat anggaran negara atau APBN, tapi justru menyengsarakan rakyat.
Selain itu, imbuh Ismail, HTI juga mengingatkan pemerintah bahwa menaikkan harga bensin di tengah kesulitan hidup seperti sekarang ini bisa mendorong timbulnya gejolak sosial. “Gejolak itu bukan tidak mungkin akan berkembang menjadi semacam revolusi sosial sebagaimana telah terjadi di sejumlah negara di Timur Tengah.”
Menurut Ismail, menaikkan harga BBM dan kebijakan apa pun yang bermaksud untuk meliberalkan pengelolaan sumber daya alam, khususnya minyak dan gas bumi alias migas sebagai kebijakan yang bertentangan dengan syariat Islam.
“Migas serta kekayaan alam yang melimpah lainnya dalam pandangan Islam merupakan barang milik umum, yang pengelolaanya harus diserahkan kepada negara untuk kesejahteraan rakyat,” ucapnya.
Selain berorasi, para peserta unjuk rasa damai yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB itu juga membawa spanduk berisi tuntutan mereka. Namun demikian, lalu lintas berjalan cukup normal. Sejumlah petugas kepolisian terus bersiaga guna mengantisipasi kemungkinan terjadi kerusuhan. (liputan6.com, 22/3/2012)
alhamdulillah…. terur berjuang