Ribuan Massa HTI menyatakan sikapnya menolak rencana pemerintah menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Meskipun pemerintah seperti tak bergeming, ribuan massa yang terdiri dari dewasa dan anak-anak ini menegaskan bahwa menaikkan harga BBM adalah kebijakan khianat dan dzalim.
‘Allahuakbar, Allahuakbar’ teriak massa Hizbut Tahrir Indonesia saat berbaris memenuhi pedestrian depan Gedung Grahadi Surabaya. Hampir 5000 massa ini bahkan telah memenuhi kawasan sepanjang Taman Apsari hingga SDN Kaliasin III sejak pukul 08.00 WIB.
“Kalau pemerintah benar akan menaikkan harga BBM pada 1 April 2012, berarti mereka mendzolimi rakyat karena itu adalah kebijakan yang khianat,” kata salah seorang orator HTI di depan Kantor Grahadi, Minggu (25/3/2012).
Kebijakan tersebut dianggap dzalim karena jelas menyengsarakan rakyat. Sebab, hasil sensus ekonomi nasional (SUSENAS 2010) menunjukkan bahwa pengguna BBM 65 persen adalah rakyat kelas bawah dan miskin, 27 persen menengah, 6 persen menengah ke atas dan hanya 2 persen orang kaya.
Sementara itu, kebijakan menaikkan harga BBM dianggap sebagai kebijakan khianat. Kebijakan ini jelas menyukseskan liberalisasi sektor hilir (niaga dan distribusi) setelah liberalisasi sektor hulu (eksplorasi dan eksploitasi).
“Kebijakan khianat dan dzalim ini harus ditolak, jika dibiarkan akan menimbulkan kesengsaraan rakyat,” terangnya.
Menurut pantauan detiksurabaya.com, massa HTI yang berasal dari kawasan Gresik, Sidoarjo, Mojokerto se Jatim ini membawa berbagai poster. Diantaranya bertuliskan ‘Tolak Kenaikan BBM, Liberalisasi Migas, Kebijakan Dzalim dan Khianat’, ‘Sejahterakan Umat dengan Syariat dan Khilafah’, ‘Kelola Aku dengan Syariah’, ‘Manfaatkan Aku untuk Kesejahteraan Rakyat’, ‘BBM Naik, Penguasa Khianat, Rakyat Melarat’. (detikSurabaya, 25/3/2012)