BBM Belum Naik, Nelayan Sudah Kena Imbasnya

Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM pada 1 April 2012 telah memukul kegiatan nelayan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Di beberapa lokasi, harga BBM eceran sudah mulai naik sebelum pemerintah menetapkan kenaikan itu.

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Selasa (27/3/2012) di Jakarta, menyatakan, nelayan tradisional di Langkat dan Serdang Bedagai, Sumatera Utara, sudah terbebani harga solar yang naik menjadi Rp 6.000-Rp 7.000 per liter di tingkat pengecer.

Tidak hanya itu, bahan bakar jenis solar mulai langka di koperasi nelayan sehingga para nelayan terpaksa membawa jeriken ke stasiun pengisian bahan bakar umum.

Sekretaris Jenderal KIARA Riza Damanik, di Jakarta, mengemukakan, nelayan adalah pengguna BBM yang paling terpukul jika harga BBM jadi dinaikkan. Selama ini, pendapatan nelayan terkuras habis untuk membeli BBM karena kebutuhan BBM mencapai 70 persen dari biaya melaut.

Sementara itu, akses nelayan untuk memperoleh BBM sangat minim akibat keterbatasan jumlah stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN).

Saat ini, 25 unit dari total 250 kios dan stasiun bahan bakar nelayan tidak bisa beroperasi. Selasa (27/3) siang, ratusan nelayan dari Jakarta Utara yang tergabung dalam aksi Front Oposisi Rakyat Indonesia menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM. Massa berkumpul sekitar pukul 10.00 di Gedung DPR RI. (kompas.com, 28/3/2012)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*