HTI Press. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menilai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) atau pembatasan subsidi BBM itu haram. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPD II HTI Kabupaten Sukabumi, Eda Suhendar saat ia dan lima pengurus HTI lainnya berudiensi di tiga intansi.
Tiga intansi yang didatangi HTI itu yakni, Setda Kabupaten Sukabumi yang diterima Sekda Kabupaten Sukabupaten Sukabumi, Adjo Sardjono, Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi yang diterima oleh Plh Sekretaris DPRD Kabupaten Sukabumi, Andang Kuswara dan Kasubag Persidangan DPRD Kabupaten Sukabumi, Firman Alamsyah. dan Sekretariat DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi.
Di tiga tempat tersebut Eda menyampaikan aspirasinya soal penolakan rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM. Namun, penyampaian HTI tersebut secara gamblang berikut data dan alasan berdasarkan syariat Islam.
“Kenaikan BBM itu haram. Karena kebijakan pembatasan BBM bersubsidi itu adalam merupakan turunan dari kebijakan haram privatisasi tambang minyak dan gas bumi yang diharamkan syariat Islam,” tegasnya.
lantaran menurut dia, tambang minyak dan gas itu adalah merupakan dalam kategori kepemilikan umum (collective property).
Ia juga menyampaikan bagaimana Rosulullah Muhammad SAW saat memberikan tambang garam kepada personal. Dan Rosul mencabutnya kembali karena dinilai tambang itu adalah merupakan milik umum.
Ia juga menjelaskan berdasarkan hadist dan ayat Al-qur’an. bahwa dalam hadist dan al-qur‘an itu menjelaskan jika seseorang mempersulit orang lain maka Allah akan mempersulit orang tersebut.
Ia juga menyampaikan sembilan alasan penolakan kenaikan harga BBm. Diantaranya, dengan harga BBm naik, maka akan berdampak efek domino. Terbukti sembilan bahan pokok (Sembako) kini sudah merangkak naik. Sehingga akan menekan daya beli dan mengakibatkan meningkatnya kemiskinan.
“Berdasarkan data yang diakui pemerintah per Maret 2011 sebanyak 30,2 juta jiwa. Berdasarkan data penerima raskin mencapai 70 juta jiwa. Sementara data World Bank menunjukan masih diatas 100 juta jiwa. Ini artinya, kemiskinan di indonesia jika BBM naik dipastikan akan meningkat fantastis,” bebernya.
BBM selama ini dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke bawah. ia menunjukan indikatornya, kendaraan di Indonesia 53,4 juta (2010) sebanyak 82 persen merupakan kendaraan roda dua. “Pengendara roda dua itu adalah nota bene kalangan menengah ke bawah,” tambahnya.
Ia juga menganggap, penyebab membengkaknya sibsidi itu diakibatkan kegagalan pemerintah dalam mengelola energi nasional. “Anehnya kegagalan pemerintah itu dibebankan kepada rakyat dnegan menaikan harga BBM,” mirisnya.
Bahkan ia menganggap, naiknya harga BBm subsidi itu akan menguntungkan perusahaan minyak asing yang bergerak disektor hilir. Dan jelas akan merugikan pertamina sebagai BUMN.
Ia juga menjelaskan fakta-fakta dan alasan-alasan lain kenapa HTI menolak rencana kenaikan harga BBM.
“Meski yang menerima kami bukan pucuk pimpinan yang kami maksud. tapi kami yaknin aspirasi kami akan disampaikan kepada pimpinan sebagai bahan kenapa kami menolak kebijakan pemerintah,” jelasnya.
Sekda Kabupaten Sukabumi, Adjo sardjono menanggapi aspirasi dari HTI tersebut. Ia mengatakan, dirinya akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Bupati Sukabumi, Sukmawijaya.
“Kami juga sudah melayangkan surat penolakan rencana kenaikan harga BBM. Karena Pemda Sukabumi juga menilai rencana kenaikan harga BBm itu akan menyengsarakan rakyat,” imbuhnya.
Penolakan rencana kenaikan BBM itu adalah merupakan hasil rapat muspida pekan lalu. “kami sudah menyampaikan surat tersebut langsung kepada presiden SBY dengan tembusan kepada Gubernur Jabar dan DPR RI,” tukasnya.
Senada di katakan Plh Sekwan Kabupaten Sukabumi, Andang Kuswara. Ia mengaku aspirasi tersebut akan langsung disampaikan kepada ketua DPRD. “Saya hanya bisa menerima aspirasi dan akan menyampaikan aspirasi ini kepada pimpinan,” singkatnya.[] (ryl)