Inilah Isi Bocoran Rekaman Pidato Curhat SBY Soal Koalisi

Rekaman pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan kadernya bocor ke publik dan mulai ramai dibicarakan. Tak mengherankan, karena dalam pidato tersebut, SBY curhat tentang dinamika dan proses sebelum APBN-P disidangkan di DPR untuk menaikan harga BBM.

Dalam rekaman yang dimiliki Republika, Presiden SBY secara jelas menyebutkan ada lebih dari satu partai yang tidak sepaham dan membelot dari hasil pertemuan di Cikeas. “Saya makin tahu bahwa sebenarnya sebagian dari koalisi kita, bukan hanya satu partai, sebagian dari partai koalisi kita masih ada agenda-agenda tersembunyi. Ada agenda yang lain,” katanya.

Ia menyebutkan dalam pertemuan 2,5 jam di kediamannya, semua partai koalisi seolah-olah kompak, bersatu, dan sama posisi. Tetapi, dalam perkembangannya terjadi perubahan. Ia mengatakan lebih menghormati partai yang memiliki sikap tegas.

“Kalau mengatakan, kami belum cocok, belum setuju dengan platform kami, lebih baik dibilang. Dan itu terhormat bagi saya, daripada iya-iya terus sampai saatnya voting berubah total dari janji sebelumnya,” katanya.

Dalam pidato itu pula ia merasa terlalu cepat menyimpulkan bahwa koalisi kompak. Sampai proses berjalan lewat pertemuan, kontak, dan lobi yang seolah-olah rapat paripurna 30 Maret, koalisi akan kompak. Tetapi, hal tersebut tidak terwujud.

Bahkan, masih dari rekaman yang sama, disebutkan ada partai yang tidak masuk koalisi menyampaikan pesan kepada SBY. “Ada partai yang tidak masuk di koalisi kita, mengirim message: sampaikan ke Pak SBY memang partai kami harus begitu, karena ini politik. Tapi nanti akhirnya mendukung. Omong kosong. Tuhan mencatat, menipu. Partai-partai lain juga begitu,” katanya. (republika.co.id, 11/4/2012)

11 comments

  1. irenx nalakerti

    Dasar pecundang… betapa kalian rela membohongi rakyat… sungguh, kematianlah yang paling dekat..

  2. khilafah commander

    dalam bahasa abg disebut “lebay”

  3. kasian…., politik tipu2 ya Pak Beye. didunia saja sudah saling menghianati, apalagi di akhirat kelak, pasti cari selamat sendiri-sendiri. cobalah berpikir pak beye, selama ini bapak kan tidak berpikir. cuma kopipaste sistem demokrasi sekuler kapitalis desain AS. Saya kasian sama pak beye…karena Allah, tapi bapak dan sekutu bapak dalam politik tipu2 telah menghinakan diri sendiri. Poor pak Beye

  4. ya. Kalau sudah keberatan segera ”embek” supaya sistem yang lain bisa mengantikan sistem yang lain.

  5. pak SBY, bertobatlah…..

    pemimpin itu mesti kuat..
    lagian, biasa kan.. yg namanya politik sekarang kan mmg citarny sdh kaya air comberan…

    Lha partai kok “gaweannya” cari duwit di parlemen,itu kenyataan… menjadi wakil rakyat cm OMDO sj, itu kenyataan…

    ahhh, Hanya islam yg bisa bener2 Menyaring pejabat yg amanah…. Ini jg kenyataan…

    klw dlm Islam kan bukan sekedar suara mayoritas yg mjd taruhan, tapi CAPABILITY paham politik Islam, kredibilitas, dan pastinya KETAKWAAN yg kuat,, yg ga bisa dibeli dg Harta, Wanita, apalagi jabattan…uhhh, yg semuanya lazim di sistem demokrasi dari Jaman Lair cenger smp SEKARANG…

    masih Ragu dg Islam??? itu namanya BODO

  6. sadarlah bapak beye,allah akan meminta pertanggungjawaban dari kepemimmpinan bapak…buat apa bapak pusing dan sakit hati pada partai kualisi yg berbohong, lebih baik bapak mengarahkan pemikiran bapak dan segala daya upaya bagaimana daulah islam kembali…berjuang yuk bapak..allahuakhbar

  7. Muh. Alfatih

    terbuktikan lagi : “tidak ada kawan abadi, tidak ada lawan abadi, yang ada kepentingan abadi” segeralah tobat pak SBY, ganti rezim dan ganti sistem dengan Khilafah Rasyidah

  8. Lebay SiBY Bukan Jiwa Pemimpin, dan gaK pantas Memimpin, Saatnya Serahkan-serahkan Kepemimpinan anda pada ISLAM. Ganti sytem dengan ISLAM.

  9. saryopermadiabdillah

    kalau mental pajabatnya saja kayak gitu trus rakyatnya gimana dong…

  10. satria Pembebas

    yah ga aneh itumah, bukanya emang tiap hari juga politik di alam demokrasi emang kaya gitu?????

  11. Kasihan, mungkin Pak SBY memang butuh curhat. Silahkan Pak! Setelah itu dengarkan pulalah curhatan kami, keluh kesah kami..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*