Proyek Islam Dalam Bahaya

Proyek Islam di Mesir tengah menghadapi konspirasi yang sesungguhnya. Tanda-tanda konspirasi ini sangat jelas dalam beberapa hari terakhir, dengan menyerang dan menciptakan keraguan pada semua kandidat dari kelompok Islam untuk pemilihan presiden, serta berusaha menyingkirkan mereka dari persaingan pemilihan dengan dalih dan argumentasi yang dibuat-buat. Konspirasi keji ini terlihat jelas bersama dengan pencalonan mantan wakil presiden yang digulingkan, Umar Sulaiman sebagai presiden. Dalam hal ini, kami percaya bahwa menghadapi konspirasi itu tidak mungkin bisa kecuali dengan menyatukan semua kekuatan rakyat melawan sisa-sisa dan pengikut setia rezim sebelumnya.

Kami pikir sampai saat terakhir, bahwa persaingan politik ini tidak akan berjalan sehat, namun diwarnai berbagai intrik, konspirasi, tuduhan, mempertanyakan kebangsaan ibu dan ayah, serta melontarkan berbagai rumor. Akan tetapi, tampaknya Amerika akan memperlihatkan wajahnya yang buruk dalam adegan kebangsaan ibu dari Salah Abu Ismail. Dalam hal ini, Amerika jauh dari kebebasan, demokrasi dan keadilan berpendapat. Sungguh kita telah melihat bagaimana Amerika merekayasa tuduhan dan mengatur intrik terhadap Dr Umar Abdul Rahman seorang Syaikh yang buta untuk melemparnya ke dalam penjara demi menyenangkan presiden terguling. Oleh karena itu, kami tidak menafikan bahwa Amerika turut bermain dalam konspirasi untuk menyingkirkan Hazim Salah Abu Ismail dari pemilihan presiden, terutama karena orang itu memiliki popularitas luas dan jarak antara ia dan kemenangan hanya beberapa langkah, serta visi Islamnya yang jelas telah membuat Barat merasa tidak nyaman, di mana berbagai media Barat menggambarnya sebagai orang-orangan sawah yang menakut-nakuti setiap orang yang ada penyakit dalam hatinya.

Jadi-kami sepakat dengan Abu Ismail atau tidak-harus kelompok Islam memiliki sikap terhadap masalah ini. Kami ingin pernyataan yang jelas dari Dewan Militer mengenai konspirasi terhadap Abu Ismail, dan bagaimana sesungguhnya? Bahkan kami menuntut parlemen agar melakukan penyelidikan segera dalam kasus yang melibatkan segmen besar rakyat Mesir yang mendukung Abu Ismail.

Jika kita membiarkan masalah Abu Ismail dikesampingkan, maka kami mendapati bahwa bahaya yang dihadapi proyek Islam adalah tidak adanya pesaing dari kelompok sekuler yang berusaha untuk mengubah identitas umat Islam dan menerapkan sistem Barat di negeri ini. Namun bahaya yang sesungguhnya-bagi proyek Islam-adalah adanya lebih dari satu calon Islam dalam pemilihan presiden. Inilah yang mengancam terpecahnya suara kekuatan Islamis, dan sebaliknya membuka jalan bagi sisa-sisa pengikut setia presiden terguling untuk memenangkan kursi kepresidenan. Sungguh, itulah bahaya yang mengancam revolusi Mesir, dan mengembalikan lagi revolusi ke titik nol, kembali lagi alun-alun Tahrir untuk bertarung mengembalikan kebebasan yang sudah diraihnya.

Oleh karena itu menjadi keharusan untuk menyatukan antara para calon dari kelompok Islam, terutama yang terdapat perbedaan besar dalam struktur kelompok Islam, sehingga  mengancam hilangnya kesempatan bersejarah bagi kelompok Islam, sebab kesempatan ini tidak dapat diulang setelah itu. Penting untuk dikatakan bahwa proyek Islam bukan milik kelompok, organisasi atau partai tertentu, namun proyek Islam ini adalah milik semua rakyat Muslim, yang telah berkorban serta memberikan darah dan nyawanya untuk proyek ini selama beberapa dekade terakhir.

Oleh karena itu, menyatukan kelompok Islam menjadi wajib, di mana keadaan saat sekarang mengharuskan kelompok Islam hanya memiliki satu calon saja dalam pemilihan presiden untuk kebaikan umat dan mengedepankan kepentingan bangsa atas kepentingan pribadi dan partai. Sebab tidak ada cara untuk menang dalam pertempuran ini, kecuali melalui kerjasama, persatuan serta membuang perselisihan dan perpecahan. Allah SWT berfirman: “Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (TQS. Al-Anfâl [8] : 30).

Sumber: islamtoday.net, 12/4/2012.

2 comments

  1. di mesir bisa jaya maju tidak boleh tidak harus terapkansyariat islam dalam bingkai khilafah

  2. Makar ALLAH di atas segalanya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*