Bina Syahsiyyah Islamiyyah “Perempuan Sejati, Pembina Generasi”

HTI Press. Momen bulan April adalah momen yang bersejarah bagi kaum perempuan. Muslimah Hizbut Tahrir DPD II HTI Bogor pun tidak melewatkan momen ini dengan menggelar Bina Syakhsiyyah Islamiyyah pada hari Ahad, 15 April 2012 dengan tema “Perempuan Sejati, Pembina Generasi” di Masjid Agung Kota Bogor. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 600 orang muslimah dari seluruh penjuru Bogor.

Ustadzah Wahyuningsih, menyampaikan bahwa dahulu pada zaman jahiliyah, wanita dihinakan, tidak dihargai bahkan bisa diwariskan. Setelah Islam datang, dengan diutusnya Rasulullah SAW, wanita dimuliakan, dilindungi dan dihormati.

Akan tetapi dalam sistem Kapitalisme saat ini, menurut Ustadzah Wiwing Noeraini, wanita dianggap mulia dan maju jika wanita dapat bebas berkiprah bersaing dengan laki-laki di segala bidang kehidupan dan hidup dengan gaya modern, kaya serta punya jabatan/kedudukan. Sementara wanita dianggap rendah dan hina jika hanya menjadi ibu rumah tangga biasa, tidak produktif dan tidak berpenghasilan.

Sistem Kapitalisme telah berhasil menipu pandangan perempuan, tegas Ustadzah Wiwing. Kesetaraan Gender yang dianggap akan membela, melindungi dan menyelamatkan perempuan dengan memberdayakannya dalam ranah publik ternyata telah terbukti justru menjerumuskan perempuan dalam berbagai permasalahan seperti trafficking, pelecehan seksual, korban tindak kekerasan dan lain sebagainya.

Kapitalisme pun tidak memberikan hak politik sejati pada perempuan. Banyaknya perempuan yang duduk di kursi pemerintahan dan parlemen terbukti tidak berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup perempuan. Perempuan saat ini bahkan jauh lebih tertindas dibandingkan saat belum banyak berkiprah di pemerintahan .

Kebebasan mutlak yang diberikan pada perempuan, tidak meningkatkan derajat dan kemuliaan perempuan tetapi justru menjerumuskan perempuan dalam kehidupan yang sempit. Peran ganda yang dilakoninya telah menyibukkan dan terlalu melelahkan. Banyak perempuan yang akhirnya mengabaikan keluarga yang berujung pada kehancuran institusi keluarga. Anak-anak pun banyak yang terabaikan pendidikan dan pembinaannya dalam keluarga sehingga banyak dari mereka yang terjerumus dalam berbagai tindakan rendah dan hina.

Sebaliknya, Islam sebagai aturan dari Sang Maha Sempurna, menjamin kemuliaan dan menjaga kehormatan perempuan. Islam tidak menindas perempuan, justru Islam meningkatkan derajat dan martabat perempuan, menjaga kehormatannya serta memelihara hak-haknya sebagai manusia.

Islam mengamanahkan peran politis strategis kepada perempuan untuk menjadi ibu sejati yaitu menyiapkan generasi pemimpin masa depan yang shalih, cerdas dan berkualitas. Ini adalah peran yang sangat mulia bagi seorang perempuan dan akan memuliakan perempuan, tegas Ustadzah Wiwing. Karena sudah jamak difahami, di balik laki-laki yang hebat ada wanita yang hebat.

Diakhir penjelasannya Ustadzah Wiwing mengajak Ibu-ibu yang hadir untuk menjalankan perannya yang utama yaitu sebagai pendidik generasi dan manajer rumah tangga seoptimal mungkin serta mengajak peserta untuk bersama-sama berjuang menegakkan sistem Khilafah yang akan menjamin kemuliaan dan kehormaan perempuan karena kemuliaan, kehormatan dan kesempurnaan pelaksanaan peran perempuan sesuai tuntunan Islam hanya akan terwujud dalam sistem Islam yaitu sistem Khilafah, pungkas Ustadzah Wiwing.[]

Ustdzah Wiwing Noeraini, Anggota Lajnah Tsaqofiah Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia memberikan ceramah dengan penug semangat

Ustdzah Wiwing Noeraini, Anggota Lajnah Tsaqofiah Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia memberikan ceramah dengan penug semangat

Peserta BSI menyimak penjelasan Ustdzh Wiwing dengan khusyuk dan penuh perhatian

Peserta BSI menyimak penjelasan Ustdzh Wiwing dengan khusyuk dan penuh perhatian

Seorang peserta dengan penuh antusias menyampaikan pertanyaan

Seorang peserta dengan penuh antusias menyampaikan pertanyaan

One comment

  1. Subhanallah….mudah2an bereffect luar biasa untuk generasi islam selanjutnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*