Para imam masjid di Prancis menyerukan umat Islam untuk memberikan suaranya pada putaran pertama pemilihan presiden, yang akan dimulai besok, Ahda (22/4), serta pada putaran kedua yang akan diadakan tanggal 16 Mei mendatang, agar mereka menjadi lebih efektif dalam mencapai perubahan.
Syaikh Muhammad Hamzah Ketua Takmir Masjid di ibukota Paris mengatakan dalam khotbah Jum’at kemarin: “Kaum Muslim Prancis wajib membela kehormatannya dengan melawan Islamofobia dan stigmatisasi terhadap komunitas Muslim.” Ia menegaskan bahwa tidak memberikan suara atau menyia-nyiakan haknya dalam pemilihan adalah haram.
Para imam masjid di kota Lyon dan Grenoble menyerukan umat Islam untuk tidak lupa menggunakan hak kewarganegaraan dan hak untuk memilih, serta memberikan suaranya dalam pemilu mendatang.
Di wilayah Rhone-Alps sekitar 20 imam mengeluarkan pernyataan bersama berjudul: “Inisiatif Warganegara untuk Kaum Muslim di Prancis“. Mereka, melalui pernyataan bersama itu menyerukan umat Islam untuk berpartisipasi dalam proses pemilu dan tidak tinggal diam (islamtoday.net, 21/4/2012).
membela kehormatan, melawan islamofobia dan stigmatisasi bukan berarti harus dgn mengakui demokrasi-sekulerisme-liberalisme, terlibat di dalamnya, dan bahkan justru malah mengokohkannya. semua itu justru bs dilakukan dgn penjelasan, kritik, serangan pemikiran, membongkar kesalahan2 mendasar konsep sekulerisme, demokrasi, liberalisme, akibat2 yg ditimbulkan, hipokrit, kerancuan, kerusakan dan krisis sosial politik ekonomi yg terjadi di masyarakat penganut ide2 itu sendiri