Sampai saat ini jumlah total utang pemerintah terus naik hingga mencapai Rp 1.859, 43 triliun. Utang tersebut akan terus melambung dan entah kapan bakal lunas.
“Kalau mekanisme pelunasan utang dengan cara konvensional yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, tujuh turunan utang itu nggak bakalan lunas,” ungkap Ketua Koalisi Anti Utang, Dani Setiawan saat dihubungi detikFinance, Kamis (26/4/12).
Cara pemerintah mengelola utangnya saat ini dikatakan Dani adalah melalui metode ‘galo lubang tutup lubang’. Menurut Dani, strategi ekonomi yang dilakukan pemerintah bukannya menyelesaikan pelunasan terhadap utang lama, malah membuka ruang untuk masuknya utang baru.
“Karena dalam strategi ekonominya, pemerintah tetap mengandalkan utang-utang baru terutama yang paling besar saat ini adalah penerbitan surat-surat berharga, jadi saya kira dengan cara itu tidak mungkin lunas sampai tujuh turunan, kecuali ada cara-cara yang non konvensional,” paparnya.
Cara yang non-konvesional menurut Dani adalah dengan cara menghapus utang-utang luar negeri kita yang dihasilkan dari investasi-investasi negara maju di Indonesia.
“Yang kedua adalah bagaimana kita menghentikan pembayaran utang bunga obligasi rekapitulasi perbankan. Setiap tahun kita membayar Rp 50-60 triliun, membayar bunga obligasi itu kepada Bank Mandiri, BNI, BRI, Niaga, dan lain-lain,” ujar Dani.
Jika pemerintah masih terus melakukan cara seperti sekarang ini, dikhawatirkan bisa menjerumuskan ekonomian negara ke dalam dominasi negara-negara asing.
“Jadi kalau masih dengan cara itu, bukan hanya nggak bisa bayar tapi juga menambah utang-utang baru, dan yang paling parah adalah menjerumuskan ekonomi kita pada dominasi tekanan ekonomi luar, itu harus diperhatikan,” cetus Dani.
Total utang pemerintah Indonesia hingga Maret 2012 mencapai Rp 1.859,43 triliun, naik Rp 55,94 triliun dari posisi di akhir 2011 yang nilainya Rp 1.803,49 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah Indonesia berada di level 25,7% pada Maret 2012.
Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp 612,77 triliun dan surat berharga US$ 1.246 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per Februari 2012 Maret sebesar 25,7%.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Maret 2012 adalah:
- Bilateral: Rp 370,42 triliun
- Multilateral: Rp 25,36 triliun
- Komersial: 215,44 triliun
- Supplier: Rp 450 miliar
- Pinjaman dalam negeri Rp 1,11 triliun
Sementara total surat utang yang telah diterbitkan oleh pemerintah sampai Maret 2012 mencapai 1.246,66 triliun. Naik dibandingkan posisi di akhir 2011 yang sebesar Rp 1.859,43 triliun. (detikfinance, 26/4/2012)
gimana atuh negara kita inih kacau balau banyak utang !!!!
harus gimana bayar nya nih ?
gimana atuh negara kita inih kacau balau banyak utang !!!!
harus gimana bayar nya nih ?
gimana nih cara bayar utang nya ?