Forum Silaturahmi Muslimah HTI Kotawaringin Barat – Kalimantan Tengah
HTI Press. Dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap Islam DPD II Muslimah Hizbut Tahrir Kotawaringin Barat (Kalimantan Tengah) menyelenggarakan sebuah kegiatan Forum Silaturahmi Muslimah bertemakan “Derita Perempuan di zaman serba sulit” dengan menghadirkan pembicara Ustadzah Nabila Asy Syafi’i (DPP Muslimah Hizbut Tahrir), bertempat di Aula Desa Karang Mulya kecamatan Pangkalan Banteng pada hari sabtu, 28 April 2012. Meskipun kegiatan dilangsungkan pada siang hari pukul 13.30 – 16.00 dengan cuaca yang cukup panas, namun tak menyurutkan antusias lebih dari 200 masyarakat setempat untuk hadir, yang terdiri dari kalangan ibu-ibu majelis taklim, guru, ibu-ibu bayangkari, akademisi kesehatan dan instansi pemerintahan lainnya.
Acara terasa semakin meriah dengan penampilan Seni Hadrah oleh ibu-ibu majelis taklim. Sambutan oleh Ketua DPD II MHTI Kobar disampaikan oleh Ibu Kahfi Wahdah, ST, dalam sambutannya beliau menyampaikan betapa setumpuk persoalan yang dihadapi oleh perempuan telah membuatnya menderita, dan hingga saat ini belum ada solusi tuntas atas persoalan tersebut sehingga sangat diharapkan dalam acara ini akan ada pemikiran cemerlang untuk mengeluarkan perempuan dari penderitaannya. Tampilan tayangan problematika perempuan turut menggambarkan suasana yang penuh haru yang nampak pada wajah-wajah setiap peserta.
Bunda Nabila Asy Syafi’i dalam paparan materinya telah mengungkap semua penyebab penderitaan kaum perempuan, tantangan yang dihadapi para muslimah sekaligus bagaimana profil keluarga muslim yang sejatinya harus kita bentuk. Meskipun kegiatan ini merupakan kegiatan perdana MHTI Kobar di kec. P.Banteng, namun antusias peserta forum ternyata cukup positif, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, seperti misalnya pertanyaan dari Ibu Asni (Guru) yang bertanya tentang bagaimana agar ibu yang terpaksa harus bekerja bisa tetap istiqomah dalam tugas utamanya sebagai Ibu dan pengatur rumah tangga suaminya. Acara ditutup tepat pukul 16.00 yang diakhiri do’a oleh Ibu Ustadzah Khodijah dengan penuh khusuk dan penuh harapan agar kehidupan kita kedepan semakin lebih barokah dengan tegaknya syariah dan khilafah. Allahuakbar[]