PT Bukit Asam (Persero) Tbk akan mengembangkan eksplorasi tambang batu bara untuk meningkatkan kapasitas produksi, sehingga memenuhi target 50 juta ton per tahun.
“Saat ini kami dalam tahap persiapan untuk memenuhi target produksi dengan melaksanakan pengeboran pada tiga titik eksplorasi,” kata Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarma dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (3/5).
Menurut Milawarma setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), target kapasitas produksi 50 juta ton pada tahun 2016 itu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebanyak 60 persen dan pasar luar negeri 40 persen. Sebab selama ini atau terakhir pada 2012 pemenuhan pasar dalam negeri berkisar 60 hingga 65 persen dan luar negeri 35 hingga 40 persen.
“Kemungkinan untuk investasi PT Bukit Asam ini bisa mencapai Rp1,4 triliun,” katanya.
Selain pengembangan eksplorasi itu juga akan memprogramkan pengembangan di bidang transportasi batu bara melalui kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Ia menjelaskan, peningkatan kapasitas angkutan menggunakan jasa kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) di Sumatra Selatan (Sumsel) ini mencapai 22,7 juta ton per tahun mulai tahun 2014 seperti angkutan jalur Tanjung Enim – Pelabuhan Tarahan dan Dermaga Kertapati.
Selain peningkatan kapasitas angkutan kereta api eksisting kerja sama dengan PT KAI, PTBA juga membangun jalur baru dari Tanjung Enim menuju Bandar Lampung, yaitu proyek PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) yang saat ini telah memasuki tahap proses pembebasan lahan dengan kapasitas penuh 25 juta ton per tahun.
Lalu proyek pembangunan jalur baru dari Tanjung Enim ke Pelabuhan laut Tanjung Api-api (pantai timur Sumatera Selatan). Saat ini tahap persiapan dan telah menyelesaikan studi kelayakan angkutan kereta api dan pelabuhan dengan kapasitas penuh 35 juta ton per tahun.
Sedangkan pengembangan di sektor pembangunan PLTU di mulut tambang di antaranya 3 x 10 MW untuk pemakaian sendiri. “Pembangunan konstruksinya sudah selesai dan akhir Semester II ini sudah mulai beroperasi. Sedangkan PLTU Banjarsari 2 x 110 MW dalam tahap konstruksi. Tahun 2014 ditargetkan sudah siap beroperasi secara komersial, katanya.
Kemudian juga direncanakan PLTU Banko Tengah (Sumsel 8) dengan kapasitas 2 x 620 MW di Mulut Tambang Banko Tengah. Pada Semester I tahun 2012 perjanjian jual beli listrik akan diselesaikan dengan PT PLN dan diharapkan pada awal 2013 pembangunan konstruksinya sudah bisa dimulai.
“Dengan demikian pada tahun 2016 ditargetkan PLTU ini sudah beroperasi secara komersial melalui jaringan internkoneksi Jawa-Bali. Sedangkan energi bahan bakar batu bara akan dipasok oleh PTBA sebanyak 5,4 juta ton per tahun saat mulai beroperasi pada kapasitas penuh,” ujarnya. (mediaindonesia.com, 4/5/2012)