HTI Press. Bogor. “Bangsa ini akan bisa bangkit secara hakiki hanya dengan aturan Allah saja. Bukan dengan aturan lain,” tegas mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Prof Rokhmin Dahuri dalam acara Halqah Islam dan Peradaban [HIP] ke-2, Sabtu (5/5) pagi.
“Semua sudah paham bahwa negeri kita ini sedang dilanda krisis multidimensi. Negeri kita dikuasai oleh preman. Mereka merampok uang negara untuk kepentingan sendiri. Akhirnya rakyat termiskinkan. Ini adalah kesalahan pemimpin dan sistem yang dipakai di negeri ini,” imbuhnya.
Terkait berbagai krisis yang melanda tersebut, Kepala Lembaga Penyiaran RRI Bogor Drs Nurhanuddin menyatakan jangan hanya menyalahkan orang lain. “Cobalah kita merenung, ternyata kesalahan pemimpin kita karena kesalahan kita juga. Kenapa kita memilih mereka. Jadi ini adalah kesalahan kita juga,” tegasnya.
Sedangkan terkait sistem (aturan/ideologi), Rokhmin menyatakan hanya ada dua aturan di dunia ini yakni, pertama, aturan yang dibuat oleh manusia, di antaranya kapitalisme dan sosialisme. Kedua, aturan yang dibuat oleh Tuhannya manusia yakni syariah Islam.
“Secara realitas menunjukkan bahwa sosialisme sudah mati dan kapitalisme pun sebenarnya sudah mati. Namun saat ini mengalami kamuflase sehingga seolah-olah masih hidup. Maka, jika kapitalisme dan sosialisme sudah mati, aturan apalagi yang akan kita pakai kalau bukan aturan dari pencipta manusia yakni syariah Islam?” tanyanya retoris.
Oleh karena itu hanya dengan syariat Islam saja Indonesia bahkan dunia akan sejahtera sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat khulafaur rasyidin.
“Disinilah peran penting Hizbut Tahrir,” tambah Lajnah Tsaqafiyah HTI Kota Bogor Dr Syamsudin. Menurutnya, Hizbut Tahrir terus mensosialisasikan penerapan syariah Islam. Masyarakat terus disadarkan bahwa hanya syariah Islam sajalah yang layak mengatur manusia.
“Jadi syariah Islam selain mengatur hubungan antar manusia juga mengatur tata cara pemerintahan. Jika semua diatur oleh Islam maka akan sejahtera,” ungkapnya.
Acara yang digelar HTI Bogor tersebut berlangsung di auditorium RRI Pro 1 Bogor dan disiarkan secara langsung. Sambutan hangat pada acara yang bertema Bangkit Menuju Keunggulan Bangsa ini bermunculan dari peserta yang hadir ke studio dan dari pendengar melalui telepon dan sms. Lebih dari 60 orang tokoh, baik dari kalangan wanita, pengusaha dan ulama hadir dan memberikan tanggapan.
Pak Ismat, tokoh Kayumanis, yang hadir ke studio menegaskan bahwa hanya ada satu jalan untuk membangkitkan Indonesia, yakni hanya dengan syariat Islam. Sedangkan Bu Nani, perwakilan dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Bogor menambahkan bahwa agar Indonesia bangkit perlu pemimpin yang amanah. Pemimpin amanah hanya tercipta ketika pemimpin tersebut menerapkan syariah Islam.[]