HTI Press, Bogor-“Bangsa ini akan bisa bangkit secara hakiki hanya dengan aturan Allah. Bukan dengan aturan lain,” tegas Prof. Rohmin Dahuri, mantan Menteri Perikanan dan Kelautan pada saat menjadi pembicara dalam Halqoh Islam Peradaban [HIP] ke II yang diselenggarakan Hizbut Tahrir DPD II Kota Bogor, Sabtu (5/5).
“Semua sudah paham bahwa negeri kita ini sedang dilanda krisis multidimensi. Negeri kita dikuasai preman. Mereka merampok uang negara untuk kepentingan sendiri. Akhirnya rakyat termiskinkan. Ini adalah kesalahan pemimpin dan sistem yang dipakai di negeri ini,” imbuh Prof Rohmin lagi.
Kepala Lembaga Penyiaran (LP) RRI Bogor Nurhanuddin, yang juga menjadi narasumber menambahkan agar jangan hanya menyalahkan orang lain. “Cobalah kita merenung, ternyata kesalahan pemimpin kita karena kesalahan kita juga. Kenapa kita memilih mereka. Jadi ini adalah kesalahan kita juga,” ujarnya. Ia juga menyarankan kepada para hadirin dan pendengar agar menjadi sosok pribadi yang ‘tidak munafik’. “Kita harus menjadi pribadi yang jujur, dalam segala-galanya,” imbuhnya lagi.
Acara yang berlangsung di auditorium RRI Pro 1 Bogor ini disiarkan secara live selama dua jam mengambil tema “Bangkit Menuju Keunggulan Bangsa”.
Selain Rohmin Dahuri dan Nurhanuddin, narasumber ketiga yakni Dr Syamsuddin, Lajnah Tsaqofitah HTI Kota Bogor. Acara mendapat sambutan hangat dari peserta di studio dan pendengar yang ikut interaktif melalui telepon dan SMS. Lebih dari 60 tokoh, baik dari kalangan wanita, pengusaha dan ulama hadir dan memberikan tanggapan.
Dalam kesempatan tersebut, Syamsuddin menyampaikan, akibat tidak dipakainya ‘akal’ manusia maka manusia terjerembab dalam kenistaan. Pemerintah saat ini tidak ada program yang jelas dalam ‘memberdayakan akal’ masyarakat. Masyarakat saat ini justru dininabobokan dengan acara-acara ataupun kegiatan-kegiatan yang mayoritas melalaikan, seperti sinetron-sinetron, musik-musik yang tidak jelas dan tayangan di TV yang rata-rata tidak mendidik. “Padahal kalau kita mau bangkit, hal yang pertama dilakukan adalah meningkatkan taraf berpikir masyarakat. Yang dulunya hanya memikirkan masalah perut menjadi memikirkan masalah umat dan mau bergerak,” paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Prof Rohmin menambahkan, sejatinya aturan yang ada di dunia ini hanya ada dua. Yang pertama aturan yang dibuat oleh manusia, yakni kapitalisme dan sosialisme. Yang kedua ada aturan yang dibuat oleh Tuhan manusia. “Secara realitas menunjukkan bahwa sosialisme sudah mati dan kapitalisme pun sebenarnya sudah mati. Namun saat ini mengalami kamuflase sehingga seolah-olah masih hidup.
Maka, jika kapitalisme dan sosialisme sudah mati, aturan apalagi yang akan kita pakai kalau bukan aturan dari pencipta manusia yakni syariat Islam?” tanya Rohmin retoris. Karena itu, hanya dengan syariat Islam, Indonesia bahkan dunia, akan sejahtera sebagaimana ditunjukkan Rasulullah dan sahabatnya.[] radar-bogor.co.id
Allahu Akbar!!!
Ya Allah…Smoga makin banyak para tokoh dan pemimipin negeri ini yang sadar akan pentingnya penerapan syariah secara Kaffah melalui Khilafah….
Aamiin..
Allahhuakbar… Mari Kita Perjuangkan Tegaknya Syariah & Khilafah …!!!!! √