Ismail Yusanto: “Ucapan dan Perbuatan Manji adalah Kemunkaran!”

Segelintir radikalis liberal kembali melakukan teror terhadap umat Islam. Kali ini dengan memfasilitasi kedatangan ekstrimis lesbian dari Kanada Irsyad Manji untuk mengadakan acara bedah buku mesum lesbianisme Irsyad Manji di beberapa kota di Indonesia. Umat dan beberapa kelompok Islam pun bangkit untuk menolaknya. Lantas bagaimana pandangan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto terkait masalah ini? Temukan jawabannya dalam wawancaranya dengan wartawan mediaumat.com Joko Prasetyo. Berikut petikannya.

Bagaimana pendapat Anda tentang penolakan kedatanga Irsyad Manji?

Kedatangan Manji itu memang harus ditolak. Ucapannya, perbuatannya adalah kemunkaran. Dengan bangganya dia menyatakan bahwa dirinya itu lesbian. Dengan congkaknya juga dia mengatakan bahwa Alquran itu telah diedit oleh Nabi Muhammad SAW atau Muhammad yang bikin Alquran.

Jadi ucapannya itu adalah ucapan kemunkaran. Dan terhadap kemunkaran, kita wajib untuk menghilangkannya. Jadi sudah betul itu mereka yang membubarkannya. Jadi sebenarnya itu bukan membubarkan diskusi tetapi membubarkan kemunkaran.

Pemerintah semestinya tidak membiarkan orang-orang seperti itu berkeliaran di negeri Muslim seperti Indonesia. Dan tidak ada perlunya orang seperti itu diberi tempat dan diberi ruang. Orang seperti itu hanya menimbulkan masalah. Kita ini sudah banyak masalah, jangan biarkan ditambah lagi masalahnya dengan kedatangan orang seperti itu.

Apa latar belakang kedatangan Manji ke Indonesia?

Ini bagian dari perluasan arus liberalisme. Manji ini merupakan representasi dari pengusung liberalisme agama dan prilaku.

Tujuannya?

Agar lesbianisme itu dianggap menjadi hal yang biasa di Indonesia. Sehingga lesbianisme itu dianggap sebagai suatu pilihan logis seorang anak manusia yang punya hak atas tubuhnya.

Nah, pemikiran seperti ini yang akan dikembangkannya. Pemikiran seperti ini tentu saja sangat berbahaya. Bisa merusak tatanan masyarakat di masa yang akan datang.

Bagaimana dengan alasan bahwa ucapan dan bukunya yang mengusung lesbianisme itu merupakan bagian dari perbedaan pendapat?

Kita mesti membedakan antara perbedaan (ikhtilaf) dengan penyimpangan (ikhtiraf). Ikhtilaf itu perbedaan pendapat dalam masalah-masalah cabang agama (furu’). Sedangkan ikhtiraf adalah penyimpangan dari pokok-pokok agama. Yang dikatakan dan dilakukan Manji itu bukanlah ikhtilaf tetapi ikhtiraf.

Perbedaan yang mana kalau dia menyerukan lesbianisme? Perbedaan yang mana kalau dia menuduh Nabi Muhammad SAW telah melakukan pengeditan atau pemalsuan Alquran? Itu bukan perbedaan tetapi kekurangajaran!

Kekurangajaran seperti orang bilang bahwa Pancasila itu ada enam. Itu bukan perbedaan, perbedaan itu ada pada tafsir kemanusiaan yang adil dan beradab, misalnya. Tetapi kalau dia menyebut kemanusiaan yang tidak adil dan tidak beradab itu bukan lagi perbedaan tetapi penyimpangan.

Seperti Manji yang bilang bahwa lesbianisme itu adalah perbuatan yang benar (haq), padahal dalilnya sudah sangat jelas dan tidak menimbulkan perbedaan penafsiran bahwa lesbianisme itu berbuatan maksiat bukan haq. Jadi kita harus menolak pernyataan yang menyatakan bahwa diskusi itu hanya menimbulkan perbedaan pendapat.

Kenapa?

Karena itu bukan perbedaan pendapat tetapi penyimpangan yang bila dibiarkan bisa semakin besar dan semakin berbahaya. Sehingga wajib dihentikan penyimpangan itu.

Bagaimana pandangan Islam terhadap lesbianisme?

Lesbianisme itu adalah kemaksiatan dan hukumannya sangat jelas. Seperti yang diriwayatkan Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad dari Sahabat Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

Barangsiapa yang kalian temui melakukan perbuatan kaum Luth (homoseks/lesbian) maka bunuhlah pelaku dan orang yang menjadi objeknya.

Jadi Irsyad Manji kalau di masyarakat Islam itu sudah dihukum mati![]

One comment

  1. Salaam perjuangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*