Khilafah Melahirkan Generasi Cemerlang Dengan Pendidikan Berkualitas
HTI Press. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD 2 Bogor, kembali menyelenggarakan Seminar bagi Guru-guru muslimah se-Bogor. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2012 tersebut mengambil tema “Khilafah Melahirkan Generasi Cemerlang dengan Pendidikan Berkualitas”. Bertempat di Kantor Informasi Daerah (KID) Bogor, seminar ini dihadiri oleh sekitar 70 orang guru dari berbagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) & Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Bogor.
Dibuka dengan Opening speech dari Dinas Pendidikan Kota Bogor, yang disampaikan oleh ibu Hj. Eni Hasanah, para guru diingatkan tentang pentingnya peran guru bagi terbentuknya generasi berkualitas. Ditambahkan pula, bahwa keberhasilan pendidikan juga membutuhkan adanya sinergi peran sekolah dengan orang tua.
Seminar yang dipandu oleh ibu Ir. Nilayati Utami tersebut menghadirkan Ustz. Ir. Emi Khaerani (Anggota Muslimah HTI/Direktur HSG Khoiru Ummah) sebagai pemateri pertama & Ibu Evi Afifah Hurriyati, M.Si (Anggota Muslimah HTI/Associate Trainer Dompet Dhuafa & Pengasuh Rubrik Konsultasi Pendidikan Republika Online) sebagai pemateri kedua. Dalam materinya, Ustz. Ir. Emi Khaerani memaparkan bahwa kejayaan & kehancuran suatu bangsa ditentukan oleh kualitas generasinya, dimana generasi berkualitas tersebut ditentukan oleh optimalisasi peran pendidik yang melakukan proses pendidikan, pengarahan, pembinaan, & keteladanan terhadap para siswanya. Menggunakan metode talqiyan fikriyyan, berbasis aqidah islam, menguasai ilmu yang akan disampaikan, & kreatif dalam menggali uslub adalah beberapa karakteristik pendidik yang berkualitas yang akan dapat melahirkan generasi berkualitas yang Berkepribadian Islam (Syakhshiyyah Islamiyyah), Faqih Fiddiin, Terdepan dalam sainstek: kreatif, inovatif dan daya cipta tinggi, & Berjiwa Pemimpin.
Kesempatan selanjutnya, Pembicara kedua, Ibu Evi Afifah Hurriyati, M.Si memulai materinya dengan memaparkan fakta mengenai isu generasi abad 21, yaitu kecanduan game on line, maniak hiburan (musik & film), perilaku asusila & kriminal, dengan menampilkan cuplikan tayangan TV terkait fakta-fakta tersebut. Fakta-fakta inilah yang kemudian menjadi PR bagi para pendidik untuk dapat mengatasinya melalui pendidikan yang diberikan di sekolah. Dimana, keberhasilan peran guru tersebut sangat ditentukan oleh adanya upaya untuk: Membuat sekolah menjadi tempat pendidikan yang khas, Memberi advokasi dan masukan kepada pemegang kebijakan, Menjadi mitra orang tua dan masyarakat dalam mencetak generasi berkualitas, Menjadi suri tauladan & mengantar murid meraih prestasi.
Di sesi diskusi, antusias para guru terlihat melalui lontaran-lontaran pertanyaan yang diberikan kepada kedua pembicara. Salah satunya adalah Ibu A. Ayu Ningsih dari SMK Negeri 3 Bogor mengawali pertanyaannya dengan prolog bahwa pemaparan pemateri pertama yaitu sejarah kegemilangan Islam itu ada, tetapi dihilangkan dari pelajaran adalah benar adanya. Kemudian, beliau melanjutkan dengan pertanyaan, bagaimana guru dapat merubah kondisi yang ada supaya tidak berlama-lama dengan kondisi yang dilematis, di satu sisi mengharapkan pendidikan yang berkualitas, di sisi yang lain situasinya tidak mendukung.
Acara yang berakhir pada pukul 12.15 ini, diakhiri dengan ajakan untuk mengupayakan adanya pendidikan yang melahirkan generasi berkualitas, dengan meningkatkan kualitas guru sebagai pendidik yang berbasis aqidah Islam, senantiasa mengaitkan ilmu yang diajarkan dengan Islam & mengajar dengan hati yang ikhlas karena Allah SWT. Semoga dengan upaya ini para guru mendapatkan keuntungan di sisi Allah SWT karena Rasulullah saw bersabda: “Hamba yang paling dicintai Allah SWT setelah para Nabi dan syuhada ialah para guru…”. []