Situs “awamiweb.com” mengutip dari sebuah saluran TV swasta, berita tentang penculikan juru bicara Hizbut Tahrir di Pakistan, Naveed Butt di depan anak-anaknya di luar kediamannya, kemarin sebelum shalat Jum’at (11/5), oleh sejumlah orang tak dikenal. Situs menambahkan, seperti yang dikutip oleh beberapa media bahwa juru bicara dari sebuah partai politik yang dilarang, telah diculik oleh sejumlah orang sipil tak dikenal yang berpakaian putih, sesaat sebelum shalat Jum’at.
Situs juga mengutip sebuah pesan di situs jaringan sosial media Hizbut Tahrir terkait dengan penculikan juru bicara Hizbut Tahrir yang mengatakan: “Naveed Butt diculik oleh para bandit yang dikirim oleh sang pengecut, Kayani sebelum shalat Jum’at di depan anak-anaknya.”
Situs menyebutkan bahwa para aktivis partai politik ini di seluruh negeri bereaksi dengan tenang, di mana mereka menyeru kaum Muslim yang mukhlis, yang beraktivitas di media, pengacara dan organisasi hak asasi manusia, untuk bersuara melawan ketidakadilan ini, sehingga hal itu menambah timbangan kebaikannya pada hari kiamat.
Situs mengatakan bahwa Habibullah seorang anggota Hizbut Tahrir juga diculik. Sementara beberapa hari sebelumnya, Dr Abdul Qayyum dilepaskan, di mana beliau sebelumnya telah diculik bersama Usama Hanif, Hayan Dawar dan Imran Yusufzai.
Situs menyebutkan bahwa Hizbut Tahrir menolak dengan jelas penggunaan senjata dalam rangka menegakkan Khilafah. Hizbut Tahrir percaya pada perjuangan politik dengan membongkar para pemimpin yang zalim. Oleh karena itu, Hizbut Tahrir senantiasa menghadapi penculikan dan pelecehan sepanjang perjuangannya. Namun mereka pantang mundur dalam mengemban dakwahnya, dan tanpa rasa takut sedikitpun.
*** *** ***
Sungguh, tindakan penculikan terhadap para syabab (aktivis) Hizbut Tahrir, yang dilakukan oleh rezim Pakistan, yang dipimpin oleh Kayani dan Zardari hampir setahun ini, menunjukkan bahwa mereka para penguasa sudah merasa dekat dengan tali gantungannya, karena tindakan pengkhianatan dan ketidakadilan yang mereka lakukan terhadap umat Islam, dan karena mereka hidup menurut kemauan tuannya, Amerika. Namun apa yang mereka lakukan kepada kami, justru kami semakin yakin dengan kabar gembira yang difirmankan oleh Allah SWT: “Dan ingatlah ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi, kamu takut orang-orang akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap, dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya, serta diberi-Nya kamu rezki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.” (TQS. Al-Anfâl [8] : 26).
Sumber: pal-tahrir.info, 12/5/2012.