Tragis! Seorang pria di Texas, Amerika Serikat (AS), dihukum mati atas tindak pidana yang tidak dilakukannya. Hanya karena nama depan yang sama dan berada di dekat lokasi kejadian, Carlos DeLuna disuntik mati pada tahun 1989 silam atas pembunuhan yang dilakukan orang lain.
Fakta ini dibeberkan oleh seorang profesor hukum dari Sekolah Hukum Columbia, James Liebman. Liebman dan 5 mahasiswanya menghabiskan waktu selama 5 tahun untuk meneliti dan menganalisis kasus yang disebut sebagai bukti kegagalan sistem hukum saat itu.
Laporan yang diberi judul ‘Los Tocayos Carlos: Anatomy of a Wrongful Execution‘, tersebut menguak fakta-fakta pada pembunuhan terhadap Wanda Lopez pada Februari 1983 silam. Wanda ditikam hingga tewas di sebuah pom bensin tempatnya bekerja di Corpus Christi, Texas.
Menurut Liebman, DeLuna (27) divonis mati dan dieksekusi hanya berdasarkan pada keterangan seorang saksi mata. Padahal banyak bukti lain yang menunjukkan dia tidak bersalah dalam kasus tersebut. Dikatakan Liebman, DeLuna dihukum mati berdasar atas investigasi yang tidak menyeluruh.
“Tidak diragukan lagi, penyelidikan kasus ini telah gagal,” ujar Liebman dalam laporannya seperti AFP, Selasa (15/5/2012).
“Banyak salah langkah, petunjuk-petunjuk yang terlewatkan dan kesempatan yang dilewatkan sehingga terjadi pembiaran otoritas setempat mengadili Carlos DeLuna atas kasus pembunuhan, padahal ada bukti yang menunjukkan bahwa dia tidak melakukan perbuatan tersebut melainkan orang lain, Carloz Hernandez, yang melakukannya,” demikian bunyi laporan setebal 780 halaman tersebut.
Dijelaskan Liebman, DeLuna ditangkap oleh polisi tidak jauh dari lokasi kejadian. Salah seorang saksi mata mengidentifikasi pelaku merupakan seorang pria keturunan Hispanik yang berlari menjauh dari pom bensin setelah melihat polisi. Padahal ciri-ciri pelaku dan DeLuna sangat bertolak belakang.
DeLuna saat itu mengenakan kemeja putih dan baru saja bercukur, sedangkan si pelaku mengenakan kemeja abu-abu dan berkumis. Selain itu, saksi mata juga mengatakan bahwa pelaku kabur ke arah utara, sedangkan DeLuna ditangkap di wilayah timur.
“Saya tidak melakukannya, tapi saya tahu siapa yang melakukannya,” ucap DeLuna saat itu. Kepada polisi, DeLuna mengaku berlari menjauhi polisi karena dia sedang dalam hukuman percobaan dan baru selesai minum-minum alkohol. DeLuna juga mengakui dirinya melihat pelaku sebenarnya, Carlos Hernandez masuk ke area pom bensin.
Dengan mengabaikan bukti dan fakta yang ada, DeLuna akhirnya disuntik mati pada tahun 1989 silam. Setelah itu, muncul pengakuan dari pelaku sebenarnya, Hernandez yang juga dipenjara atas kasus pembunuhan seorang wanita lain. Sehari sebelum dia meninggal di penjara karena sakit liver, Hernandez mengakui dirinyalah yang membunuh Wanda Lopez. (detiknews.com, 15/5/2012)
Selama ini mereka mereka menjelek-jelekan Islam. Padahal sistem mereka jauh lebih jelek.