HTI Press. Banjarmasin. Ust. Wahyudi Ibnu Yusuf, S. Pd, M. Pd., Anggota Lajnah Khusus Ulama DPD 1 Hizbut Tahrir Banjarmasin menyatakan paparannya dengan tema “Model Pengelolaan Kekayaan Alam dan Energi dalam Islam”.
Ia menyatakan bahwa Islam adalah format terbaik negara yang menyejahterakan. “Apa bukti pengelolaan SDA menurut Islam?” ujar pimpinan Ma’had Taqiyyudin An Nabhani Banjarmasin ini. Menurutnya ada 3 sistem yang mampu menjamin sempurnanya pengelolaan SDA dalam Islam, yaitu pemilihan pemimpin yang ketat, kontrol terhadap penguasa, peradilan dan sanksi yang tegas bagi pelanggar.
Dalam Konferensi Tokoh Umat (17/5) sesi I ini, ia menegaskan bahwa SDA dalam skala besar ini harusnya dikelola negara. “Jika dalam skala besar, hanya negaralah yang berhak mengelola SDA tersebut.” Agar terjadi keseimbangan, individu boleh mengelola SDA, tetapi dalam skala kecil, “Islam membolehkan individu untuk mengelola SDA dalam skala kecil.” Ujarnya.
Ia mengungkapkan ada tiga macam kepemilikan umum yang harusnya dikelola oleh negara dan tidak boleh dimiliki oleh individu. “Kepemilikan umum menyangkut tiga hal; kekayaan alam (SDA), tambang-tambang batubara, dan fasilitas umum.”
Melanjutkan paparan Akhid Yulianto, SE. M. Sc (log), Wahyudi menegaskan bahwa sangat kentara perbedaan antara Islam dengan sistem kapitalisme yang membiarkan individu menguasai kepemilikan umum, sehingga kekayaan hanya dimiliki segelintir orang.
Kesimpulannya menurut Wahyudi, “Hari ini kita masih terjajah, maka hari ini pula penjajahan di Indonesia harus kita hapuskan, karena penjajahan itu tidak sesuai dengan hukum Islam! Dan kita akan hidup sejahtera di bawah naungan khilafah.” [] Gilang Zulfairanatama