Intelektual Muslimah ITB Berbicara Generasi
“Membangun Sistem Kondusif, Melahirkan Generasi Terbaik”
HTI Press. Ir. Siti Kusumawati A., S.H., M.T. mengungkapkan keprihatinan atas kondisi pergaulan mahasiswa yang semakin bebas dan kondisi lemahnya perhatian terhadap generasi. Beliau mengungkapkan hal ini saat memberikan tanggapan mengenai kondisi generasi dalam kegiatan Intellectual Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia wilayah kampus ITB, Rabu (9/5) di Wisma Dago Bandung. Beliau juga mengungkapkan bahwa harus ada perubahan untuk menciptakan generasi calon pemimpin.
Ustadzah Alimah dari LKI (Lajnah Khusus Intelektual) MHTI Jawa Barat menegaskan bahwa parameter generasi terbaik calon pemimpin adalah mereka yang mampu menjadi problem solver permasalahan umat. Bukan generasi yang sekedar berprestasi menghasilkan karya intelektual namun asyik dengan dunianya sendiri sehingga kurang memiliki kepekaan sosial.
Generasi terbaik bisa diwujudkan salah satunya melalui perbaikan sistem pendidikan. Menurut Dr. Premana W. Premadi, dari Program Studi Astronomi, idealnya pendidikan minimal memuat beberapa capaian, yaitu individual survival, community survival, dan natural survival. Jadi semestinya output pendidikan adalah generasi yang memiliki skill di bidang keilmuannya, mampu menyelesaikan permasalahan hidupnya, taat kepada Tuhannya, peduli terhadap komunitasnya -mulai dari keluarga, masyarakat, hingga negaranya- dan juga peduli pada lingkungan alamnya.
Sederhananya, menurut kandidat doktor dari Farmasi ITB, Efrida Martius, M.Si., tujuan pendidikan adalah menghasilkan manusia yang tahu tujuan hidupnya sehingga eksis di dunia dan selamat di akhirat. Namun untuk mewujudkan pendidikan yang ideal ini butuh sistem penopang lain seperti sistem politik dan ekonomi. Visi politik dan ekonomi Indonesia saat ini adalah sekulerisme-kapitalisme, sehingga hanya mereka yang punya modal yang dapat mengakses pendidikan.
Dibutuhkan sebuah visi politik baru yang kemudian harus mewarnai semua sektor kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar terwujud lingkungan kondusif bagi lahirnya generasi terbaik. Visi politik baru ini harus sesuai dengan identitas kita sebagai seorang muslim. Visi tersebut adalah Khilafah Islam. Untuk itu, di akhir acara, Nurvictory, S.Si., dari LTJ MHTI Jawa Barat mengajak para intelektual muslimah ITB untuk berpartisipasi dalam Konferensi Intelektual Muslimah untuk Bangsa (KIMB) pada tanggal 20 Mei 2012 mendatang sebagai salah satu bentuk kerja kolektif para intelektual untuk melahirkan generasi terbaik.[]