Generasi Cemerlang Hanya dengan Sistem Islam
DEPOK, HTI Press-Pendidikan saat ini hanya melahirkan generasi yang pragmatis, permisif dan materialistis. Ini karena sistem pendidikan tidak menyiapkan generasi menjadi sosok berkepribadian, tapi disiapkan sekadar untuk memenuhi tuntutan dunia kerja. Pendidikan hanya melahirkan sumber daya manusia bermental pekerja, bukan generasi kreatif dan inovatif yang membawa pada kemandirian dan kemajuan bangsa.
Hal itu terungkap dalam Konferensi Intelektual Muslimah untuk Kebangkitan (KIMB) berlangsung di Wisma Makara, Universitas Indonesia, Minggu (20/5/12). Acara diikuti sekitar 1.000 muslimah dari kalangan aktivis berbagai kampus.
Pembicara pertama Zidnie Sa’adah dari Lajnah Intelektual Muslimah mengungkapkan tentang kelemahan system pendidikan saat ini dan membandingkan dengan agungnya system pendidikan Islam. Sistem pendidikan yang sekuler saat ini, tidak mampu melahirkan generasi cemerlang. Berbeda dengan system pendidikan Islam yang memiliki system lengkap dalam mempersiapkan generasi yang siap membangun peradaban. “Islam menyiapkan generasi tidak hanya melalui sistem pendidikan, tapi juga sistem pergaulan, sistem hukum dan semua sistem,” katanya.
Sementara itu, pembicara kedua, dr Faizatuh Rasyidah, dari Lajnah Intelektual MHTI menjabarkan lebih gambling, seperti apa karakter generasi cemerlang itu. Mereka adalah generasi yang berkepribadian, dimana kepribadian itu terpancar dari pola pikir dan pola sikapnya yang islami. “Pribadi seperti ini mampu melahirkan perilaku sholeh yang bisa menjadi penerus bangsa, mandiri, kuat, besar dan terdepan,” jelasnya.
Menurutnya, pendidikan saat ini bukan dipandang sebagai kebutuhan pokok setiap warga negara, tapi lebih sebagai komoditas ekonomi. Akibatnya, pendidikan hanya berorientasi pada kepentingan materi, demi menghasilkan sumber daya manusia sesuai kebutuhan industry. “Jadi outputnya hanya berkualitas
Jika ini dibiarkan, katanya, bangsa ini tidak akan mampu mandiri dan menjadi negara besar. “Untuk itu harus ada perubahan system pendidikan, menjadi system yang mampu mengantaskan Indonesia menjadi bangsa mandiri. Satu-satunya adalah sistam Islam,” bebernya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada empat pihak yang penting dalam melahirkan generasi cemerlang, yakni keluarga, sekolah,masyarakat sebagai sekolah besar dan negara Khilafah yang menerapkan system Islam. “Ada dua lembaga pendidikan, formal yakni yang diselenggarakan negara dan nonformal yang semuanya tidak boleh bertentangan dengan Islam,” imbuhnya. Jika dua lembaga ini sama-sama bersinergi, akan lahir generasi cemerlang yang mumpuni dalam membangun peradaban cemerlang pula.(*)