Pidato Sambutan dalam Konferensi Hizbut Tahrir di Lebanon 1 Mei 2012
Shaikh ‘Ata ibn Khaleel Abu Rashta – Amir Hizbut Tahrir
Saudara-saudara
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah, salam dan shalawat bagi rasulNya, keluarganya, sahabatnya dan pengikut setianya
Allah, subhanahu wata’ala says:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ ﴿٤٢﴾ مُهْطِعِينَ مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ ۖ وَأَفْئِدَتُهُمْ هَوَاءٌ ﴿٤٣﴾
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. (QS. Ibrahim: 42-43)
Rasulullah saaw sebagaimana dinarasikan oleh Abu Musa
«Allah akan membiarkan para tiran hingga Allah akan ‘mencekiknya/menguasai/nya dan tidak akan dilepaskan.”
» Nabi lalu membaca ayat:
وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَىٰ وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
(Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.) [Hadist riwayat Bukhari dan Muslim].
Allah, Subahanahu wa Tala, mencontohkan Firaun sebagai contoh dari segala tiran,yang telah melampaui batas, menindas, sombong dan berkata,” Saya adalah Tuhanmu”:
فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَىٰ
Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.(An-Naaziat: 25)
Ia telah membungkam rakyatnya dan menghalangi tersiarnya kebenaran, serta melarang segala bentuk pernyataan tanpa ijinnya.
قَالَ فِرْعَوْنُ مَا أُرِيكُمْ إِلَّا مَا أَرَىٰ
(Fir’aun berkata: “Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik). apabila ada yang ingin protes maka akan dituduh sebagai pembangkang dan konspirasi asing.
قَالَ فِرْعَوْنُ آمَنتُم بِهِ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوهُ فِي الْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا مِنْهَا أَهْلَهَا ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
(Fir’aun berkata: “Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);)`
Tapi akhirnya Firaun pun binasa dan meninggalkan segala bentuk kemewahan yang ia nikmati. Tidak ada satupun di langit dan bumi yang meratapinya. Ia dikutuk dan ditolak.
كَمْ تَرَكُوا مِن جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ ﴿٢٥﴾ وَزُرُوعٍ وَمَقَامٍ كَرِيمٍ ﴿٢٦﴾ وَنَعْمَةٍ كَانُوا فِيهَا فَاكِهِينَ ﴿٢٧﴾ كَذَٰلِكَ ۖ وَأَوْرَثْنَاهَا قَوْمًا آخَرِينَ ﴿٢٨﴾ فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ وَمَا كَانُوا مُنظَرِينَ ﴿٢٩﴾
( Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan. dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah. Dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya, demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain. Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh. (Ad-Dukhaan: 25-29))
Saudara-saudara:
Para tiran saat ini menyontoh dua kejahatan Firaun, tetapi tidak menyadari bagaimana akhir dari Firaun:
Para tiran membungkam rakyat, tidak membiarkan perkataan apapun kecuali ucapan munafik seperti pujian, bertepuk tangan tanpa peduli apakah hal baik atau buruk. Mereka kehilangan kebaikan semua dan yang tersisa dikelilingi dari semua sisi oleh kejahatan mereka sendiri.
Mereka telah menggambarkan setiap protes, bahkan yang kecil sekalipun sebagai tidak sah dan dicurigai sebagai konspirasi yang didikte oleh agenda asing – meskipun semua orang tahu bahwa para tiran tersebut tidak lain adalah perwujudan kepentingan asing, yang ditunjuk dan ditugaskan untuk melawan Allah dan Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, dan untuk mewujudkan kepentingan Zionis dan penjajah yang kafir.
Ini adalah dua kejahatan mereka yang ditiru dari Firaun, mengikuti jalannya.Tapi mereka tidak belajar pelajaran dari ujung kematian Firaun, di mana ia mencicipi hasil kejahatan perilaku dan dilupakan, kecuali kutukan api yang menimpa dia di dunia dan akhirat.
Mereka tidak belajar dari akhir setiap tiran yang menindas, melainkan tetap melakukan praktik penindasannya.
Padahal di antara mereka ada yang melarikan diri, menjadi buron, panik, dan ditolak suakanya; pesawatnya terbang di udara mencari tempat yang akan menerima dia, tapi ditolak berulang kali sampai ia menemukan teman sesama tiran untuk melindungi dan mengakomodasi dia!
Ada juga bekas tiran yang lain yang masuk ke ruang sidang pengadilan dengan tandu, tampak putus asa, dan menjawab dalam kehinaan dan sikap tunduk, menjawab “ya Pak”-Meskipun pada masa puncak kekuasaannya, ia dulu cukup menunjuk dengan jarinya tentang untuk mendapatkan apa yang ia inginkan!
Ada juga tipe tiran yang dulunya tidak pernah terbersit akan adanya kekuatan yang lebih besar diatas dirinya. Dulu tiran ini suka menghukum mati tanpa dakwaan. Tidak puas dengan sekedar mengeksekusi orang-orang yang jujur dan tulus, dia akan mengikat mereka di belakang truk pikap sebelum mereka akhirnya meninggal, menyeret mereka di tanah kasar sehingga korban eksekusi akan mati dengan tubuh mereka terpotong-potong! Pada akhirnya sang tiran akhirnya bersembunyi di lubang kadal, menemukan tidak ada tempat perlindungan selain pipa saluran pembuangan sebelum ia diburu oleh rakyatnya sendiri. Selama hidupnya dia menggambarkan orang sebagai tikus, padahal diakhir hayatnya dia sendiri menjadi apa yang ia telah gambarkan pada orang lain!
Jenis tiran yang berikutnya adalah tipe yang suka menyuruh melarang, tetapi pada ujungnya ia menjadi obyek yang disuruh dan dilarang. Pada satu hari ia di negaranya, dan kemudian dua hari berikutnya di Najd, dan sekarang akhirnya berkeliling berbagai negara untuk mencari pelipur lara yang menghibur dia atau berempati pada nasibnya yang terlantar. Dia berhenti di Oman, dan kemudian ke negeri tuannya di Inggris, dan kemudian ke pusat rehabilitasi untuk terapi fisik di Washington – sebelum kembali ke negeri asalnya dimana kekuasaannya telah hilang, sebagaimana pola korupsi yang dulu sering ia lakukan secara sedikit demi sedikit!
Tipe tiran yang terakhir adalah tipe yang nampaknya buta atau tidak peduli terhadap nasib yang menimpa rekan-rekannya sesama tiran. Namun demikian, nafsu membunuh orang yang tidak berdosa yang bangkit melawan penindasannya ternyata tidak ada tanda untuk berhenti. Jadi, ia terus saja membunuh berharap bahwa ia mungkin memadamkan obor dinyalakan oleh pemberontakan orang – lupa (atau pura-pura lupa) bahwa api kebenaran yang diterangi oleh kehendak Allah tidak akan dapat dipadamkan sampai membuat para tiran merasakan kejahatannya, dan mencampakkannya, dikutuk dan ditolak sebagaimana yang menimpa para pendahulunya, yaitu tumbangnya rezim penindas, dan berganti dengan Syam yang kembali ke jalan yang benar seperti diuraikan oleh Rasulullah (SAW): «Sesungguhnya pusat dari tempat tinggal orang yang beriman adalah Sham », seperti yang dilaporkan oleh Ahmad, « pusat wilayah Islam adalah di Syam », seperti dilansir Tabarani dalam al-Kabir.
Saudara:
Anda telah melihat dan mendengar bagaimana para tiran yang tiada satupun mengira akan tumbang, ternyata tumbang juga. Anda juga dapat melihat dan mendengar bagaimana dinding ketakutan yang menjulang tinggi, akhirnya runtuh berkeping-keping. Sesungguhnya pada yang demikian adalah pesan bagi siapapun yang memiliki hati dan pemahaman, atau yang ingin mendengar bahwa Sesungguhnya akhir dari kegelapan sudah dekat, kecuali pembunuhan, kebakaran dan baja!
Runtuhnya dinding ketakutan terhadap para tiran memberikan ruang lebih luas untuk kebaikan di mana kita harus melakukan upaya untuk mensyiarkan kebenaran.
Maka umat diharuskan untuk melakukan tindakan yang kuat dan bijaksana yang telah menarik perhatian, dan mengatasi penipuan dan gangguan yang telah menimpanya, sampai-sampai membiarkan adanya kebingungan ketika hasil telah dicapai!
Gerakan dan “revolusi” terlihat mulai menyala mandiri sejak terjadinya insiden pembakaran Bouazizi. Kemudian menyebar seperti api. Namun, kekuatan-kekuatan asing, yang terkejut oleh cepatnya perubahan, tidak bisa melindungi boneka mereka sebelum terjadinya “revolusi” ini. Setelah itu, kekuatan asing pun mulai bekerja tanpa lelah untuk membatasi perubahan dimana hanya pada pencopotan tiran, tanpa mengancam fondasi dari sistem itu sendiri. Ketika mereka melihat barisan umat mu’mineen bergerak dari masjid-masjid dan seruan doa-doanya yang menggelora dari ribuan lapangan, mereka pun takut akan kehancuran struktur dari sistem mereka dan takut akan digantikan oleh sistem Islam. Oleh karena itu, mereka sengaja berupaya keras untuk mencapai dua hal:
Pertama: Mereka telah mencoba untuk menyalurkan emosi Islam (rakyat) dengan disinformasi seperti menggunakan istilah “Muslim moderat”, yang sebenarnya tidak berbeda dengan para kaum sekularis murni kecuali dengan membawa karakter Islam bersama nama mereka. Mereka pun hanyut bersama kerumunan sekuler tanpa perbedaan.Mereka menyerukan negara sekuler sipil dan demokrasi sekuler sebagaimana apa yang kaum sekularis serukan!
Kedua: Melakukan berbagai jenis pelecehan dan kekerasan – kadang-kadang secara langsung dan pada waktu lain melalui agen mereka, terhadap umat yang bekerja jujur untuk penerapan Islam dengan benar melalui pembentukan Khilafah, seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT, dan sebagaimana yang diterapkan oleh Rasulullah (SAW) dan para Khalifah setelah dia.
Inilah dua tujuan dari upaya yang mereka lakukan. Akan tetapi bagi kami, tugas kita adalah bergerak untuk membina dan mendidik masyarakat, khususnya para tokoh kunci penyelenggara gerakan-gerakan populer, dan untuk menarik perhatian mereka terhadap bahaya racun yang menyebar di antara mereka oleh negara kafir penjajah dan agen mereka, dan dari bahaya penipuan dilakukan kepada mereka oleh apa yang disebut “Muslim moderat” yaitu negara sipil dan demokrasi sekuler, … jangan sampai seruan palsu ini mempengaruhi mereka dan membuat pengorbanan mereka sia-sia, dan darah mereka hilang tidak berguna!
Selanjutnya, umat harus melakukan upaya dalam mencari dukungan dari pemegang kekuasaan, yaitu militer yang tulus, dan secara bersamaan mengarahkan gerakan ke arah perubahan yang tepat, yaitu menghilangkan ide-ide dasar dan aturan yang merupakan dasar dari sistem buatan manusia yang selama ini tunduk pada kepentingan rejim Barat. Ini adalah perubahan di mana umat Islam menerapkan Islam, dalam negara Islam yang tunggal, yaitu Khilafah, yang mencari ridha Allah, Rasul-Nya, dan ditunggu-tunggu oleh kaum mu’min.
Kegiatan di dalam dan bersama umat dan militernya adalah strategi yang dijamin akan membuat perubahan ke arah yang tepat.
Saat ini ada banyak tawaran bantuan dari organisasi internasional dan kekuatan-kekuatan kolonial, dan rencana dari Liga Arab, dan Kofi Annan dan antek lain dari kekuatan kolonial, terutama Amerika; dan mengirim pengamat selama sembilan puluh hari sebagaimana disebutkan dalam resolusi Dewan Keamanan nomor 2043 di 21/04/2012 – meskipun sebenarnya para pengamat itu lebih lemah daripada para wasit pertandingan sepak bola!
Selanjutnya, kami mendengar ucapan penipuan dari Sekretaris Pertahanan AS kepada Kongres pada 20/4/2012, dengan mengatakan: “Presiden Suriah masih menikmati popularitas yang luas dan loyalitas dikalangan jajaran tentara Suriah”
Ucapan seperti ini, dan batas waktu yang mereka umumkan adalah untuk memberikan dorongan kepada rezim untuk terus melakukan pembunuhan dan penindasan lebih, sampai Amerika menemukan sebuah boneka alternatif untuk agennya yaitu Bashar saat in. Karena ia telah ditolak oleh rakyat Suriah, Amerika takut Bashar tidak lagi mampu melaksanakan kepentingannya.
Semua rencana jahat ini tidak bernilai adalah racun mematikan yang tidak membuat perubahan yang tepat, melainkan perubahan mengerikan dan fatal – yang mungkin terkesan baik pada permukaannya saja, sementara menyebabkan kerusakan. Bagaimana mungkin melakukan dialog dengan rezim penyembelih, yang haus akan darah murni?
Amerika dan Barat tidak ingin kebaikan untuk umat ini, karena mereka telah berkomplot melawan Negara Islam, Khilafah, mereka pecah belah wilayah teritorial umat Islam, menceraiberaikan hubungan mereka, membuat perjalanan antar wilayah muslim menjadi sulits. Mereka jugalah yang menciptakan para tiran di tanah muslim. Oleh karena itu, umat harus bergantung pada kekuatannya sendiri, dan bersikap waspada terhadap negara-negara penjajah, para agennya dan rencana jahat mereka. Mereka adalah sebagaimana Allah SWT menggambarkan mereka:
هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
(Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? )
Kesimpulannya, saya buka konferensi anda yang bertajuk: “Revolusi umat: rencana jahat untuk mengakhirinya dan tak terbendungnya rencana Islam, Insya Allah” meminta kepada Allah SWT untuk memberikan keberhasilan kepada Anda, dan hasil yang menyenangkan mata, dan kami berdoa untuk memuji Allah, Tuhan semesta alam.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Subhanallah,
Kata2 nya amat dalam dan amat kuat
Kebenaran, meski ditutupi, dibelokkan akan ada saatnya muncul.
dan kecepatan kemunculannya terdapat andil besar dari orang2 sholih yang telah menggadaikan duniawinya demi keridhaan Allah. Sungguh sorga itu bertingkat2…
subhanallah…kata2 yang kuat serta analisis yg mendalam mencirikan beliau tdk prnah melupakan secuil pun untuk urusan umat ini,smg beliau sllh dberkahi,keluarga serta kemulian ummat ini dng tegaknya al-khilafa untuk yg ke 2 X,amin…
subhanallah…
pidato yg luar biasa dari orang yg luar biasa pula…