Bandung – Ketua DPD I HTI Jabar, Ustaz Muhammad Riyan mengatakan, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tetap berupaya untuk mengubah mindset masyarakat agar mempercayakan kepemimpinan kepada yang tokoh yang benar-benar kredibel dan menggunakan sistem Islam.
Hingga sekarang ini HTI belum melakukan tindakan langsung dalam mengubah sistem pemerintahan tersebut. Karena menurutnya, untuk perubahan itu membutuhan kondisi yang tepat dengan dukungan tokoh yang banyak.
“Iran saja berubah dengan 500 ribu ulama yang memiliki mindset sama. Itu baru ulamanya, belum umatnya,” ujar Riyan, Minggu (27/5).
Sementara pengamat politik Herman Ibrahim, seorang tokoh Jabar yang hadir sebagai tamu undangan Konferensi Tokoh Umat Jawa Barat mengatakan, acara tersebut cukup menarik dan dipandang sebagai upaya untuk mengkritisi pemerintahan sekarang ini yang condong ke barat dengan sistem kapitalis. Kritik itu perlu agar pemerintahan berjalan baik.
“Kalau dulu kritikan selalu ada dari kelompok kiri, sedangkan sekarang kan nggak ada, maka saya kira alternatifnya adalah Islam,” jelasnya.
Selaian itu Herman juga mengatakan, dalam sistem Islam tidak hanya akan menyejahterakan atau hukumnya hanya melindungi orang Islam tapi non-Islam pun akan tersejahterakan dan terlindungi.
“Sementara hukum di Indonesia yang multiagama ini dibuat berdasarkan pemahaman-pemahaman hukum dari masing-masing agama yang ada,” katanya.[] tribunjabar
Kepada pemilik kekuasaan di negeri ini, sudah selayaknya menyerahkan kekuasaannya kepada Islam, karena hanya Islam yang bisa mensejahterakan dan menghadirkan keadilan untuk umat manusia.