Opera Anak Negeri, Polah Anak Sekolah
HTI Pres. Jojo, Sinta, Dara dan Nita adalah siswi-siswi SMA 88 yang bergabung dalam geng Neko, yang bergaya hidup hura-hura. Suatu hari Sinta kedapatan menangis tersedu-sedu. Apa pasal? Ternyata Sinta baru saja melihat Leo, cowok yang ditaksirnya berjalan bergandengan dengan cewek lain. Teman satu grup mencoba menghibur, namun Sinta tetap saja sedih. Melihat Sinta tetap sedih, berubahlah suasana menjadi ajang curhat dadakan. Ternyata Dara juga mengalami hal yang sama. Bahkan dia lebih parah. Dia bahkan sering dimintai uang oleh pacarnya. Yah, pada akhirnya diputuskanlah pacarnya itu. Akhir cerita, geng Neko bertobat, capek dengan kejadian yang mereka alami. Mereka akhirnya mau mengkaji Islam.
Demikianlah gambaran tingkah polah para pelajar di Indonesia, yang terbungkus dalam Opera Anak Negeri, Polah Anak Sekolah yang diselenggarakan Muslimah HTI DPD I HTI Provinsi DIY bekerja sama dengan Sie Keputrian KMI ISI Yogyakarta, di Gd. Teater Arena ISI Yogyakarta, Minggu (20/5).
Banyak fakta menunjukkan siswa-siswa melakukan hal-hal yang tidak mencerminkan orang berpendidikan, seperti: banyaknya tawuran, genk motor, perkelahian siswi/pelajar perempuan, dan tindakan amoral lainnya justru dilakukan oleh orang – orang berpendidikan. Contoh kasus yang belum lama terjadi di Yogyakarta, yaitu pesta mesum yang dilakukan oleh 7 laki-laki dan 2 perempuan usia remaja SMA di Hutan Semampir, Semugih, Rongkop, Gunungkidul. Bahkan pesta ini diabadikan dengan ponsel (Kompas.com, 1/2/2012).
Para pelajar ini, untuk menyelesaikan permasalahan pribadi antar siswa maupun dengan orang umum, lebih memilih cara-cara instan dan tidak berpendidikan untuk menyelesaikan permasalahannya, mencontek/bocoran soal atau menyewa joki, bunuh diri, bahkan masih banyak sekali aksi-aksi yang sangat memprihatinkan. Opera ini digelar untuk memberikan pemahaman dan penyadaran bahwa para pelajar harus memiliki dan bertindak mencerminkan orang-orang yang berpendidikan, menginspirasi pelajar menjadi berprestasi dan berakhlak mulia. “Menginspirasi remaja untuk menjalani kehidupannya tanpa galau dengan Islam.” Demikian ungkap Hesti Rahayu, MA., pengurus MHTI DPD I HTI DIY dalam sambutannya.
Opera ini diikuti dengan antusias oleh 190 an pelajar SMP dan SMA se-Provinsi DIY, mereka terlihat antusias sesekali diiringi tertawa gembira melihat polah para pemain opera.[]
Alhamdulillah.. akhirnya di uplod juga…. bangga sudah terlibat dalam opera anak negeri ini yang merupakan opera perdana di DIY… semoga TUjuan dari opera ini dapat terwujud.. aamiin.. :) tunggu OPERA ANAK NEGRI season II :)
adik2 yg masih sekolah teruslah belajar…ign terpengaruh pergaula liberal yg akan merusak masa depan adik2 smua
remaja tanpa islam = remaja galau
ceritanya cukup menginspirasi. semoga bisa memberi pencerahan kepada semua penontonnya.