Sebuah serangan udara pasukan koalisi Nato pimpinan Amerika dilaporkan telah membunuh delapan anggota keluarga di wilayah Timur Afghanistan. Pihak koalisi menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden yang terjadi di Provinsi Paktia tersebut.
Pada awal bulan, Presiden Afghanistan memperingatkan bahwa korban di pihak penduduk sipil yang diakibatkan oleh serangan udara Nato bisa membahayakan perjanjian kerjasama strategis yang baru saja ditanda tangani dengan Amerika.
Rohullah Samon, seorang juru bicara gubernur di Provinsi Paktia, mengatakan bahwa Mohammad Shafi, istrinya dan keenam anaknya wafat karena serangan udara Nato di Desa Suri Khail di Distrik Gurda Saria.
Samon menyatakan bahwa Shafi bukanlah anggota Taliban maupun beroposisi dengan pemerintah. Dia hanyalah penduduk desa.
Serangan Nato yang berakhir pada kematian penduduk sipil melunturkan kepercayaan rakyat terhadap pasukan asing.
Kantor Kepresidenan Karzai menyatakan bahwa “Jika kehidupan penduduk Afghan menjadi tidak aman, penanda tanganan kerjasama strategis menjadi tidak ada artinya.”
Peringatan Karzai dikeluarkan setelah ada laporan bahwa 18 penduduk sipil tewas karena empat serangan udara di proviinsi-provinsi Logar, Kapisa, Badghis dan Helmand.
Secara terpisah, Nato melaporkan bahwa pada hari Minggu empat orang pasukan koalisi, yang tidak dijelaskan kebangsaannya, tewas dikarenakan serangan bom di tepi jalan di wilayah Selatan Afghanistan.
Sejauh ini, telah 34 anggota pasukan Nato yang tewas pada bulan ini saja di Afghanistan, dengan total 166 anggota pasukan yang tewas pada tahun ini. Total 414 anggota pasukan Inggris telah tewas dalam operasi militer di Afghanistan yang dimulai 10 yang lalu. (guardian.co.uk, 27/5/2012)