Pada hari Selasa, 29/05/2012, delegasi Hizbut Tahrir wilayah Mesir yang dipimpin oleh Alauddin Zanati, serta didampingi oleh pengacara al-Ustadz Muhammad Abdul Qawi, mewakili para pendiri, dan al-Ustadz Sharif Zayed, Ketua Media Informasi, mengunjungi Lembaga Syariah untuk Keadilan dan Reformasi (al-Hai’ah asy-Syari’iyah lil Huqûq wal Ishlâh) di kantor pusatnya di kota Nasr. Delegasi ini diterima oleh masing-masing Dr Muhammad Yusri Ibrahim, Sekretaris Jenderal Lemabaga, dan Ir Thariq Radi, Direktur Kantor Lembaga.
Dalam pertemuan ini, kedua pihak membahas realitas politik di Mesir, konflik yang timbul akibat rebutan kursi kepresidenan, adanya upaya untuk menggalkan revolusi, serta cara untuk mempertahankan apa yang telah dicapai oleh revolusi dan cara mengarahkan jalannya.
Dalam kesempatan ini, delegasi Hizbut Tahrir memaparkan pemikiran yang telah diadopsi oleh Hizbut Tahrir, yakni bahwa Khilafah merupakan jalan yang harus ditempuh revolusi Arab, sebab Khilafah merupakan metode syara’ untuk penerapan Islam dalam realitas kehidupan umat. Bahkan tegaknya Khilafah merupakan tujuan akhir yang harus diupayakan oleh setiap orang yang setia terhadap agama Allah.
Salah satu hal yang telah membuat kebingungan pada beberapa orang, antara partai kami yang didirikan pada tahun 1953 M oleh seorang ulama yang mulia, al-Alîm al-Jalîl , Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, yang berusaha untuk melanjutkan kembali cara hidup Islam dengan mendirikan Khilafah Islam, dengan Hizbut Tahrir al-Jadid “asy-Syi’iy“, yang didirikannya oleh Dr Nafis.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana keramahan dan persaudaraan, serta saling mencintai dan menasihati. Delegasi Hizbut Tahrir menyerahkan kepada Lembaga Syariah untuk Keadilan dan Reformasi (al-Hai’ah asy-Syari’iyah lil Huqûq wal Ishlâh) salinan draft UUD Negara Khilafah yang disusun Hizbut Tahrir pada tahun 1963.
Sungguh, Kami benar-benar memohon kepada Allah untuk membantu kami dan semua orang yang beraktivitas dalam rangka memuliakan agama Allah, serta membuatnya diterapkan dalam realitas kehidupan umat, hingga mencapai apa yang dicintai Allah dan Rasul-Nya.
Allah SWT berfirman: “Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (TQS. At-Taubah [9] : 105).
Kantor Media Informasi Hizbut Tahrir Wilayah Mesir
Sumber: pal-tahrir.info, 29/5/2012.