Bima. HTI Press. Pemerhati kontra terorisme Harits Abu Ulya menegaskan bahwa proyek deradikalisasi adalah proyek deislamisasi. “Itu merupakan upaya deislamisasi yang akan membawa ke arah sekulerisme!” ujarnya dalam acara Halqah Islam dan Peradaban (HIP) Bima ke-3, Ahad (27/5) di Kota Bima.
Menurut Direktur Komunitas Analis Islam Ideologis (CIIA) ini, sasaran tembak dari proyek deradikalisasi yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut adalah umat Islam secara keseluruhan.
Karena dalam persepsi BNPT, lanjut aktivis Hizbut Tahrir Indonesia tersebut, jihad, negara Islam, syariah dan khilafah sumber terorisme adalah ide-ide radikal dalam Islam.
“Dalam pelaksanaan proyeknya, BNPT berusaha melakukan monsterisasi ‘ide-ide radikal‘ tersebut sehingga akan menjadikan non Muslim hatta umat Islam jadi phobia (alergi) dengan Islam,” ungkapnya.
Selain Harits, dalam acara yang digelar oleh HTI Bima tersebut, hadir pula Ketua Jamaah Ansharu Tauhid Nusa Tenggara Abdul Hakim dan Direktur Eksekutif Pamong Institute Wahyudi Al Maroky sebagai pembicara.[]