Puluhan orang berunjuk rasa di Yangon Selasa (5/6) menuntut keadilan atas tewasnya sepuluh Muslim yang menjadi korban keberingasan massa di Myanmar Barat.
Sekitar lima puluh orang berkumpul di depan sebuah masjid di pusat kota. Beberapa memegang foto para korban yang tewas pada Minggu lalu dalam aksi di Negara Bagian Rakhine, di Teluk Bengal.
“Mereka adalah orang-orang yang tak berdosa dan karenanya kami menuntut keadilan,” kata seorang Muslimah Khin Hinn Hla.
Bus yang ditumpangi para korban dikepung ratusan massa yang marah karena mendengar kabar seorang perempuan etnis Rakhine diduga diperkosa dan dibunuh. Laporan media setempat yang terbit Selasa menyebutkan pelakunya diduga adalah tiga pria Muslim.
Laporan itu menyebutkan, tiga tersangka yang dilukiskan sebagai pria Muslim Bengali telah ditahan sejak 30 Mei terkait tewasnya perempuan etnis Rakhine itu. Terkait amuk massa yang menewaskan sepuluh umat Islam ini, dilaporkan belum ada pihak yang ditahan.
Bentrokan antara umat Buddha dan Islam sering pecah di Myanmar, dan negara bagian Rakhine yang berbatasan dengan Bangladesh menjadi salah satu pusaran konflik. Penduduk Myanmar didominasi oleh umat Buddha, dan tercatat sekitar empat persen umat Islam di negara itu. (republika.co.id, 7/6/2012)