HTI Press. Kobar. Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia Yahya Abdurrahman menyatakan salah satu metode mengubah bangsa adalah dengan pemikiran.
“Cara mengubah suatu bangsa salah satunya melalui pemikiran tidak dengan kekerasan fisik!” ujarnya saat silaturahmi ke kantor redaksi Harian Borneonews, Sabtu (9/6) di Kotawaringin Barat.
Menurutnya, media massa pun sangat berperan untuk katalisasi perubahan. “Karena media bisa mengkomunikasikan hasil pemikiran itu kepada masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Yahya, perubahan niscaya akan terjadi jika umat atau masyarakat menghendakinya. Ia mencontohkan tumbangnya orde baru karena rakyat bersatu. Ironisnya, perubahan itu tak disertai kematangan orang-orang yang terpilih dalam menjalankan pemerintahan. Kepala pemerintahan tidak berjiwa negarawan.
Yahya berkunjung ke Borneonews didampingi pengurus HTI Kobar yakni Andri Saputra (Humas), Moh Muallim dan Kokoh Sulaksono. Mereka disambut baik oleh Pemimpin Redaksi Nazir Amin, Redaktur Dewantara dan Oktrika Nugraheni serta wartawan Fijri.
Borneonews memberitakan pertemuan ini keesokan harinya. Dalam edisi cetak tertanggal 10 Juni 2012 disebutkan, dalam berbagai kesempatan, HTI senantiasa mengkomunikasikan syariat Islam sebagai jalan terbaik bagi pemerintahan di masa mendatang. Lewat dialog dengan berbagai kalangan, termasuk non Muslim, ada kesepahaman. Karena Islam menghargai keberagaman dan pelindung kaum minoritas.[]