Pentagon Berencana Membeli 10 Helikopter Rusia Untuk Perkuat Tentara Afghanistan

Sumber pemerintah AS mengatakan pada hari Rabu (13/6) bahwa Washington berencana untuk membeli pesawat pengiriman baru berupa helikopter Rusia “Mi-17” dari perusahaan pemerintah Rusia “Ross Ooborun Export” yang sebelumnya telah dijatuhi sanksi.

Kantor berita “Reuters” mengutip dari sumber-sumber di berbagai lembaga pemerintah AS bahwa Departemen Pertahanan AS telah memberitahu Senat akan niatnya untuk membeli 10 helikopter tambahan buatan Rusia. Kontrak AS-Rusia terkait helikopter “Mi-17” meliputi pasokan pertama dari 21 helikopter, dan suku cadang, di samping layanan pemeliharaan. Reuters mengatakan bahwa nilai kontrak ini adalah sekitar 500 juta dolar. Kontrak ini memungkinkan AS untuk membeli 12 helikopter tambahan dari model yang sama. Dan tampaknya AS memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan ini. Alasannya bahwa Washington di awal tahun ini telah pergi ke Moskow untuk meminta pasokan dua helikopter tambahan.

Departemen Pertahanan menegaskan dalam menanggapi pertanyaan dari Partai Republik, bahwa nilai pasokan tambahan 12 helikopter, suku cadang dan layanan pemeliharaan adalah sekitar 220 juta dolar.

Seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS mengumumkan pada hari Selasa (12/6) bahwa Washington tidak berniat untuk meninggalkan pembelian helikopter Rusia guna memperkuat tentara Afghanistan. Juru bicara itu mengatakan bahwa para pilot Afghanistan telah terbiasa dengan penggunaan helikopter “Mi-17” sejak beberapa tahun yang lalu, sehingga tidak mungkin mereka dilepaskan darinya saat ini. Penegasan Pentagon ini disampaikan untuk menanggapi seruan yang ditujukan kepadanya oleh beberapa anggota parlemen dari Partai Republik, agar menghentikan pembelian helikopter Rusia, dan ini juga untuk menanggapi kerjasama militer antara Rusia dan Suriah yang masih berlanjut, khususnya setelah pernyataan dari Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton yang menuduh Moskow telah mengirim pesawat angkut baru berupa helikopter tempur ke Damaskus.

Perlu diketahui bahwa AS sebelumnya telah menjatuhkan sanksi perdagangan terhadap pemerintah Rusia “Ross Ooborun Export” yang mengawasi ekspor senjata Rusia ke luar negeri. Sanksi ini dijatuhkan dengan dalih bahwa Rusia terus memasok senjata ke Iran, dan dengan itu juga melanggar sistem non-proliferasi. Para ahli Rusia mengatakan bahwa sanksi Amerika ini dijatuhkan lebih pada konteks persaingan antara Rusia dan AS di pasar senjata global (arabic.rt.com, 14/6/2012).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*