بسم الله الرحمن الرحيم
]أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ & مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ[
Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan?
Barat kafir sejak dahulu meruntuhkan negara kaum Muslim, daulah al-Khilafah, dan memecah belah persatuan mereka. Barat kafir terus saja meniupkan racunnya sebagai bentuk peperangan terhadap Islam dan kaum Muslim. Barat kafir lancang menyerang Islam mereka dan mendistorsi pergerakan mereka dengan menstigmatisasi mereka dengan sebutan radikal dan teroris. Belum lama berlalu Amerika menodai mushhaf yang mulia. Setelah itu, beberapa media Denmark melakukan penistaan terhadap Rasulullah saw, keluarga dan para sahabat beliau. Media-media dan negara-negara Eropa lainnya merestui penistaan itu. Kemudian aksi-aksi yang mereka klaim sebagai aksi seni berturut-turut melakukan penistaan terhadap hudud dan ayat-ayat Allah di berbagai acara Paris, London, Roma dan ibu kota kekufuran dan penjajahan lainnya. Dan sekarang di negeri kita, negeri muslim mujahidin dan penakluk, sebagian anak-anak generasi kita yang berbicara dengan bahasa kita melakukan acara-acara seni di Al-Marsa mereka menyerang Islam dan melakukan tikaman terhadap Islam mewakili penjajah dengan melakukan aktivitas yang mereka klaim sebagai seni, di dalamnya mereka melecehkan had Allah, menghina Rasul kita yang mulia saw dan menghina Allah SWT.
] قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنّى يُؤْفَكُونَ [
Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? (QS al-Munafiqun [63]: 4)
Sebelumnya Amerika mengatakan bahwa halaman-halaman mushhaf yang dirobek dan diinjak-injak dengan kaki itu tidak dimaksudkan menodai al-Quran al-Karim! Demikian juga setelahnya, Eropa mengatakan penistaan terhadap Rasul saw adalah kebebasan mengungkapkan pendapat! Begitu pula para pelaku seni murahan di tengah kita dan kelompok sekuler dari sisa-sisa penjajah hari ini, mereka mengatakan bahwa perbuatan yang sangat keji itu tidak berarti apa-apa, melainkan itu adalah kebebasan berekspresi, berpendapat dan inovasi (begitulah…). Mereka mengatakan bahwa masalahnya tidak lain ada pada pemahaman kaum Muslim yang tidak bisa memahami apa yang mereka kreasikan!
Ketika kaum Muslim dari anak-anak negeri ini marah terhadap perbuatan sangat keji dan angkat bicara memprotesnya, menteri dalam negeri mengatakan, “tanggungjawab atas apa yang terjadi ada dipundak kelompok ekstrem dan pengacau”. Tiga pemimpin dalam konferensi pers bersama pasca meletusnya kemarahan masyarakat, ketiganya mengatakan “masalahnya ada pada orang-orang ekstrem dan ancaman mereka terhadap kebebasan”. Mereka berkata, “kami mengecam kekerasan kelompok-kelompok ekstremis, ancaman mereka yang tidak bisa diterima untuk kebebasan, toleransi mereka pada pengkompensasian lembaga-lembaga negara dan upaya mengontrol baitullah-baitullah”.
Mereka menambahkan, “kami mengecam semua bentuk penodaan terhadap kesakralan umat kita dan kami menilai hal itu tidak termasuk dalam kebebasan berpendapat dan berekspresi”. Keterangan itu menambahkan, “kami mengecam kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ini dan kewibawaan negara mengharuskan hal itu harus dihadapi dengan semua sarana yang legal”. Keterangan itu menambahkan, “kelompok-kelompok ekstrem ini disusupi oleh para penjahat, dibiayai oleh orang-orang yang takut diadili dan diterapkannya undang-undang yakni sisa-sisa masa sebelumnya dan tujuan mereka adalah mengganggu kekuasaan dan memicu kepanikan ditengah penduduk serta menggagalkan jalannya transisi”.
Begitulah dengan sangat naif dan kata-kata tidak sopan para penyelenggara urusan di negeri kita menyamakan antara orang yang marah karena Allah dengan para penjahat diantara orang yang menjerumuskan dirinya sendiri yang sakit untuk melecehkan Rasul saw dan melecehkan hukum-hukum Allah dan hudud-Nya, dan diantara orang yang menghinakan diri mereka sendiri dan menjualnya secara murah kepada sebagian pihak-pihak yang punya kepentingan, lalu mereka menyusup diantara orang-orang yang marah untuk membakar, merusak dan merampok.
Di dalam penjelasan ini kami tidak ingin memaparkan bukti-bukti atas konspirasi yang dilakukan melawan Islam dan kaum Muslim di bagian negeri Islam ini. Bukti-bukti itu sangat jelas. Seorang muslim yang marah karena agama dan Rabbnya tidak mungkin melakukan pembakaran, mencuri atau merampok. Apa yang ditayangkan dalam potongan-potongan video yang tersebar di laman al-‘Ankabutiyah dan yang diceritakan oleh para saksi mata tentang hakikat orang yang melakukan aksi-aksi perusakan dan kejahatan di seluruh penjuru negeri tidak cukup menjadi bukti.
Akan tetapi kami ingin menarik perhatian kepada beberapa perkara:
Bukankah orang yang melakukan aksi-aksi kejahatan dan menghasut dilakukannya aksi-aksi itu serta menyewa orang-orang bayaran yang sudah dikenal luas berjiwa lemah? Bukankah penyepelean urusan itu dan pembiaran orang-orang yang melakukan hal itu sebenarnya adalah pertisipasi dalam menyebar-luaskan kekacauan dan memperkeruh suasana sehingga masyarakat menerima bahwa masalah tersebut merupakan masalah keamanan? Bukankan salah seorang asisten menteri kehakiman mengatakan bahwa harus dipraktekkan undang-undang terorisme Amerika? Bukankah seruan pemegang tampuk pemerintahan di negeri ini untuk berdemonstrasi menolong Islam, bukankah itu merupakan penyesatan kepada kaum Muslim tentang problem asal mereka dan merupakan penyesatan untuk menyerap kemarahan kaum Muslim dan menyenangkan mereka? Bukankah yang wajib itu adalah menerapkan Islam secara penuh tanpa kurang sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT?
Wahai kaum Muslim:
Bukankah Anda telah mencoba semua sistem buatan manusia, kerajaan, republik … Tidakkah Anda mengharap setiap pemikiran barat yang bertentangan dengan Islam dalam rangka mencari ketinggian dan kemuliaan dan Anda tidak mendapatkan dari semua apa yang telah Anda coba selain tikaman di agama Anda, kerendahan dan kehinaan atas dunia? Setelah semua itu, terhadap setiap penguasa yang datang kepada Anda, Anda pun mengatakan kepadanya, kita berikan kesempatan mudah-mudahan kondisinya lebih baik dari sebelumnya. Padahal Anda melihat perbuatan-perbuatan mereka. Anda pun mendengar perkataan-perkataan mereka dengan jelas dan gamblang bahwa mereka tidak akan memerintah dengan syariah Allah. Sebaliknya, mereka mensakralkan sistem republik dan berpegang teguh pada kebebasan sampai-sampai seandainya di dalam kebebasan itu terdapat tikaman di agama Anda. Mereka pun nyaman berada dalam dekapan kafir penjajah. Mereka juga mencari bantuan dan dukungan dari kafir penjajah itu. Mereka ingin memerintah kita dengan campuran antara sekuler berupa kapitalisme demokrasi dengan Islam yang “dicairkan” yang membuat Allah murka. Semua perhatian mereka adalah menyenangkan Amerika dan Eropa. Anda menunggu mereka untuk mengeluarkan negeri dari kegelapan pekat dengan harapan mereka akan membebaskan Anda dari penjajah. Hal itu Anda lakukan padahal Anda melihat mereka berkawan erat dengan musuh-musuh Anda siang dan malam meminta pemberian dan dukungan dari musuh-musuh Anda!
Setelah semua itu, belum tibakah saatnya wahai Kaum Muslim, Anda meluruskan kembali perkara Anda, mencampakkan semua sistem buatan manusia dan semua orang yang mencari selain jalan kaum Mukmin. Dan Anda mengetahui bahwa jalan keluar Anda dari kegelapan pekat ini adalah sistem Islam yang telah diwahyukan oleh Rabb dan Pencipta Anda kepada Rasul Anda yang mulia saw, sistem al-Khilafah ar-Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah yang telah dijanjikan oleh Nabi Anda:
« … ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ »
… kemudian ada Khilafah yang berjalan mengikuti manhaj kenabian
Wahai Kaum Muslim:
Bukankah
“… فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعاً
… maka kemuliaan itu seluruhnya adalah milik Allah SWT (QS Fathir [35]: 10)
Bukankah yang benar itu ada dalam firman Allah SWT:
]إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ[
Jika kalian menolong Allah niscaya Allah menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian (QS Muhammad [47] : 7)
Bukankah surga itu adalah haq dan neraka juga adalah haq?
Wahai kaum Muslim: kami di Hizbut Tahrir menyeru Anda untuk berdiri bersama kami menolong Allah, RasulNya dan agamaNya, sehingga benarlah perkataan dan perbuatan, lalu apakah Anda akan memenuhi seruan itu?
]يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ واعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ & وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ[
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS al-Anfal [8]: 24-25)
25 Rajab 1433 H
15 Juni 2012
Hizbut Tahrir
Tunisia