HTI Press. Tulungagung. Rencana sosialisasi kondom untuk remaja yang digagas Menteri Kesehatan terus menuai protes. Kali ini dilakukan oleh pelajar di Tulungagung yang turun ke jalan, Jum’at (29/6) pagi. Belasan pelajar gabungan dari Gema Pelajar Rindu Syariah (GPRS) Tulungagung berkumpul di perempatan jalan, tepat di depan kantor media Radar Tulungagung.
Aksi simpatik yang dikoordinasi oleh Lajnah Dakwah Sekolah (LDS) HTI Tulungagung ini ditandai dengan penyebaran selebaran pernyataan sikap HTI Tulungagung terhadap rencana sosialisasi penggunaan kondom ala Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.
“Ide kampanye atau sosialisasi pemakaian kondom untuk remaja jelas salah kaprah,” ujar Didik sebagai penanggung jawab aksi, sekaligus ketua Lajnah Dakwah Sekolah HTI Tulungagung.
“Sangat miris melihat kelakukan remaja dengan seks bebasnya. Seharusnya yang dilakukan adalah kampanye antiseks bebas di kalangan remaja. Bukan memberikan fasilitas kondom yang justru akan membuat remaja lebih berani melakukan seks bebas, ” imbuhnya.
Dewan Pembina GPRS R Armando menunjukkan sebuah informasi dari website Surabaya Pagi yang diangkat pada Selasa, 13 Desember 2011, tentang hasil evaluasi yang dilakukan Komite Penanggulangan AIDS (KPA) Tulungagung. Dari hasil evaluasi tersebut diketahui bahwa setidaknya terdapat 12 pelajar setingkat SMA di Kabupaten Tulungagung positif teridentifikasi menderita HIV/AIDS, yang diduga menular akibat perilaku seks bebas serta penggunaan narkoba.
“Nah, itulah yang menyebabkan GPRS peduli. Bersama dengan LDS HTI Tulungagung kita turun bersama menyosialisasikan buruknya ide kondom untuk remaja itu! ” tegas Armando.
Aksi simpatik Gema Pelajar Rindu Syariah ini mendapat perhatian dari para pengendara yang melintas. Dengan antusias, para pengendara menerima selebaran yang disodorkan para remaja yang didominasi siswa SMP dan SMA ini.[]MI HTI Tulungagung