Semarang, HTI Press. Kini banyak LSM yang berkomplot dengan asing. Sebagian dari mereka adalah muslim, tapi mereka berkomplot dengan orang-orang kafir. Mereka menjadikan orang-orang kafir sebagai bithonah (teman dekat), hal inilah yang menyebabkan kerugian bagi kaum muslim di negeri ini. Hal ini terungkap dalam acara bedah Media Ummat Ahad, (24/6).
Jika melihat kiprah asing di negeri ini, Abdullah, Ketua DPD I HTI menyampaikan bahwa seolah-olah Asing bilang sayang tapi yang dilakukan ternyata pemukulan. Kalau mereka (asing) tulus mau mengangkat harkat dan martabat Indonesia, sebenarnya cukup mudah. Tapi faktanya tidak pernah dilakukan oleh mereka. Istilah “No free lunch” itulah fakta yang bisa dilihat berdasarkan hasil kerjasama dengan asing.
Sementara itu KH. Shiddiq Al Jawi di sesi pemaparan kedua, beliau menyampaikan “Pandangan ummat islam terhadap fakta-fakta yang ada mestinya dengan cara pandang hukum islam”. Melengkapi penjelasan ustad Abdullah di awal, KH. Shiddiq menguatkan istilah”LSM Percik (Persengkongkolan licik)” karena memang faktanya demikian. Beliau juga menyampaikan bahwa untuk menandingi media dengan perspektif yang tidak islami maka harus dihadapi dengan media juga yang memiliki sudut pandang islam.
Abdullah menegaskan bahwa meskipun media ummat diterbitkan oleh Hizbut Tahrir tetapi semua ini murni didedikasikan untuk ummat demi menyongsong kembali kemenangan Islam. Sementara itu, KH. Shiddiq Al Jawi menyampaikan bahwa dukungan masyarakat terhadap media ummat diharapkan dapat memperkuat opini umum di tengah-tengah ummat dalam rangka penegakkan kembali Syariah dan Khilafah Islamiyyah.(I’lamy Semarang).