Para pemimpin militer di Mesir selama puluhan tahun mampu membangun basis ekonomi dan investasi yang luar biasa dalam negara yang tidak tunduk pada kontrol siapapun selain militer.
Bahkan kenyataan seperti ini di Mesir telah menjadi suatu yang lumrah sampai-sampai masyarakat menerimanya sebagai dalil aksiomatis di dalam negara.
Proyek investasi terakhir yang dilakukan oleh militer adalah mengkonversi barak militer menjadi proyek investasi pariwisata yang super kolosal. Proyek ini dipublikasikan dalam waktu dua tahun. Proyek ini berupa sebuah resort (tempat pesiar) yang terletak di dalam stadion yang disebut dengan “30 Juni”. Sejauh ini telah dibangun jembatan yang tinggi dan terowongan menuju ke sana, agar mereka yang bermaksud pergi ke sana tidak terkena kemacetan lalu lintas, terutama karena ia terletak di pinggiran New Kairo, yang dihuni oleh orang-orang kaya, orang-orang berpengaruh, para anggota dewan militer dan mereka yang memiliki rumah-rumah mewah.
Militer Mesir tengah mengelola banyak proyek dan berbagai kegiatan, mulai dari manufaktur barang konsumsi, bahan makanan, air mineral, bahan bangunan, pertambangan, reklamasi tanah dan jasa pariwisata.
Dalam hal ini, Reuters mengutip dari Mayor Jenderal Mahmud Nashr, Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keuangan dalam sebuah pernyataan tahun lalu, dimana ia mengatakan: “Militer sama sekali tidak akan pernah memberikan proyek-proyek ini untuk otoritas lain manapun.” Bahkan ia mengklaim bahwa “Proyek-proyek ini bukan aset-aset yang dimiliki oleh negara, melainkan pendapatan dari keringat Departemen Pertahanan dan proyek-proyek khusus milik Departemen Pertahanan sendiri,” katanya (kantor berita HT, 3/7/2012) .