Siaran Live MHTI Lampung: “Khilafah Menjamin Kebahagiaan dan Kesejahteraan Keluarga”
HTI Press. Rabu (27/6), Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia daerah Lampung bekerja sama dengan stasiun Radar TV menyiarkan secara live diskusi tentang hakikat keluarga bahagia dan keluarga sejahtera dalam pandangan Islam, dan penyelesaian terhadap permasalahan keluarga yang terjadi saat ini. Menghadirkan 2 pembicara dari MHTI Lampung, Ustadzah Alif Sholihah (Komunitas Perempuan Peduli Keluarga) dan Ustadzah Ade Kumalasari (DPD I MHTI Lampung).
Malapetaka yang menimpa keluarga muslim bermuara pada tidak dijadikannya hukum-hukum Islam sebagai pedoman dalam kehidupan berkeluarga. Di sisi lain derasnya arus globalisasi yang hakekatnya adalah kapitalisasi dan liberalisasi, turut menggerus nilai-nilai Islam dalam keluarga. Dengan semakin lemahnya nilai-nilai Islam dalam keluarga, masalah demi masalah dalam keluarga muslim pun semakin parah menerpa, menggerogoti sendi-sendi keluarga. Maka dari itu, perlu dilakukan perubahan mendasar dan sitemik untuk menyelamatkan kehidupan dari buasnya kapitalisme. Perubahan tersebut harus dilakukan oleh semua pihak baik individu, keluarga, maupun Negara. Tanpa peran Negara, kesejahteraan hanya dirasakan segelintir orang, sementara mayoritas lainnya terpuruk dalam penderitaan yang tak kunjung selesai.
Diskusi semakin hangat tatkala narasumber memberikan jawaban atas dua pertanyaan melalui layanan telpon. Pak Bambang (Bandar Lampung) menanyakan bagaimana tanggapan narasumber terhadap fenomena istri yang bekerja dan hanya bertemu dengan suaminya di kamar saja. Yang mengharukan ketika Bu Anisa (Lampung Selatan) bertanya tentang sighot taklid ijab kabul dalam batas suami yang tidak memberi nafkah selama 3 bulan dan suami tersebut juga melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Kedua pertanyaan tersebut dijawab dengan rinci oleh narasumber. Hanya saja, persoalan seperti yang ditanyakan para pemirsa tidak akan pernah selesai, jika penerapan Islam sebagai jaminan untuk membentuk keluarga yang bahagia lagi sejahtera itu tidak terwujud. Negara akan mampu mensejahterakan rakyatnya melalui penerapan sistem politik ekonomi yang benar. Sistem politik ekonomi yang berlaku sekarang ternyata tidak mampu mensejahterakan, malah semakin menjerumuskan manusia ke jurang kehancuran. Karenanya, sudah saatnya mengganti sistem yang rusak dan merusak ini dengan penerapan syariat Islam dalam sistem khilafah Islamiyah.[]
Semoga masyarakat semakin tersadarkan akan pentingnya negara menjamin penerapan Islam dalam aktivitas kehidupan.
Dan semoga semakin dekat untuk menegakkan kembali Daulah Islam
Info juga…Siaran ini sudah disiarkan ulang 2 kali sampai hari ini.
Kamis (28 Juni) pukul 09.00
Senin (2 Juli) pukul 16.30