Malapetaka Keluarga Saat ini Karena Tidak Diterapkan Hukum Islam
Yogya, HTI Press. Tingginya tingkat perceraian, kenakalan remaja, atau pun pergaulan bebas sejatinya bukan hanya karena kemiskinan. Semua malapetaka yang menimpa keluarga muslim ini bermuara pada tidak dijadikannya hukum-hukum Islam sebagai pedoman dalam kehidupan berkeluarga.
Hal itu diungkapkan dr. Nur Lathifah dalam Sarasehan Tokoh Muslimah DIY pada Sabtu (30/6) lalu. Sarasehan yang dihadiri 50 tokoh muslimah ini mengangkat tema “Khilafah Menjamin Kebahagiaan dan Kesejahteraan Keluarga”. Sebuah tayangan video yang menggambarkan kerapuhan keluarga akibat penerapan sistem kapitalis, mengejutkan para peserta yang hadir.
Kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga dapat diraih tatkala seseorang mempunyai pasangan yang sholih/sholihah, terpenuhi kebutuhan hidup dengan layak, serta hidup dalam lingkungan yang baik. Namun di zaman sekarang ini untuk mencapai dambaan keluarga sejahtera dan bahagia sangat sulit. Ustadzah dr. Nur Lathifah menggambarkan tingginya tingkat perceraian, kenakalan remaja, atau pun pergaulan bebas dan sebagainya senyatanya bukan hanya karena kemiskinan.
Selama ini, kemiskinan dianggap sumber semua persoalan sehingga menjadi fokus perhatian yang akhirnya banyak menginsiprasi munculnya beragam kebijakan bagi penyelesaian masalah keluarga. Padahal, kemiskinan yang merajalela hanyalah salah satu buah busuk kapitalisme.
“Karenanya, yang harus dilakukan bukan sebatas memberantas kemiskinan, tapi menghilangkan akar permasalahan kemiskinan yaitu kapitalisme dan menggantinya dengan sistem yang mensejahterakan yaitu sistem Islam (Khilafah Islamiyah)”. Imbuh Nur Latifah.[]