Pembukaan Kembali Jalur Suplai NATO dan Operasi Militer di Daerah Kesukuan Adalah Haram, dan Pengkhianatan Terhadap Islam dan Kaum Muslim

Pembukaan kembali jalur suplai NATO dan operasi militer yang baru di Waziristan Utara keduanya merupakan pengkhianatan lagi dari penguasa, yang sudah memiliki daftar panjang kejahatan pengkhianatan. Bahkan selama diblokade nya jalur pasokan, para penguasa yang hina itu terus memperbolehkan pasokan senjata dan amunisi ke Amerika melalui jalur udara.
Dalam minggu terakhir saja, Jenderal AS John Allen mengunjungi Pakistan sebanyak dua kali. Dia dan Jenderal Kayani mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan tekad untuk menghilangkan persembunyian yang aman bagi teroris di kedua sisi jalur Durand. Hal ini merupakan upaya memperluas perang melawan teror di daerah suku yang mencakup Waziristan Utara dan juga untuk dimulainya kembali jalur suplai NATO. Secara bersamaan, dalam beberapa hari terakhir, serangan terhadap tentara Pakistan di daerah suku itu telah meningkat dan tentara telah dibunuh secara brutal, sama seperti sebelum dimulainya Operasi Swat sehingga muncul opini yang baik diantara massa dan Tentara Pakistan kemudian menyebarkan perang fitnah ini ke daerah lain juga.

Kayani dan para pengkhianat dalam kepemimpinan politik dan militer tidak menghormati darah para prajurit kita apakah mereka tewas di Salala atau di Dir. Yang dibutuhkan bukanlah melakukan operasi militer di daerah suku, melainkan situasi itu menuntut sebuah operasi militer yang kuat untuk melawan jaringan lembaga-lembaga Amerika, termasuk Black Water di negeri ini, penutupan pangkalan militer dan kedutaan besar Amerika, pengusiran para diplomat dan agen intelijen Amerika dan penghentian perang fitnah (adu domba) yang dilakukan Amerika di daerah suku. Lembaga-lembaga Amerika, termasuk Black Water, terus memata-matai pasukan bersenjata Pakistan, memulai serangan terhadap mereka dan menyalahkan suku-suku Muslim. Mereka bahkan memiliki kantor di daerah pemukiman, seperti di Lahore Gulberg. Pembukaan jalur suplai dan operasi militer di wilayah suku keduanya adalah Haram.   Allah SWT berfirman:

إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَىٰ إِخْرَاجِكُمْ أَن تَوَلَّوْهُمْ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. 60:9)

Jadi apakah waktunya belum tiba hingga para perwira angkatan bersenjata memutuskan apakah mereka akan mengikuti langkah-langkah Rashid Minhas yang menolak untuk mengikuti perintah dan berdiri melawan pengkhianatan para seniornya, atau mereka mengikuti Jendral Niazi yang kepatuhannya kepada Yahyah Khan menyebabkan negara terpecah? Apakah anda dan rekan-rekan senegara anda tidak melihat bahwa Amerika pertama-tama telah menghancurkan negara ini dengan bantuan Musharraf dan sekarang dengan bantuan Kayani dan para pendukungnya yang menghancurkan sisa-sisa makanan Musharraf. Wahai para Perwira Militer yang tulus! Bangunlah dan berikanlah nusrrah untuk Hizbut Tahrir untuk mendirikan Khilafah dan jangan berikan waktu lebih lama lagi untuk para pengkhianat dalam kepemimpinan politik dan militer untuk menjual negara ini sepenuhnya kepada Amerika untuk karena Anda tidak akan memiliki apa-apa lagi disimpan.

Shahzad Shaikh

Wakil Juru Bicara Hizbut Tahrir Pakistan

Senin, 12 Shaban, 1433H

2/07/2012

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*