HTI Press. “Indonesia dan negeri muslim lainnya dengan segala potensinya yang luar biasa semestinya mampu mencetak para Mujtahid (fase tertinggi) namun sampai saat ini nampaknya kita hanya mampu sampai tahap ke-3 (yaitu Rekayasa), bahkan Indonesia dan negeri muslim lainnya menjadi boneka negara Kafir !” Demikian komentar Pak Sapto (Ahli pengolah limbah Soloraya) ketika memasuki sesi diskusi dalam “Moslem Intelectual Circle”.
Sementara Husei Matla’ selaku fasilitator menyampaikan pada acara tersebut yang diselenggarakan oleh Lajnah Khusus Intelektual Hizbut Tahrir Indonesia Soloraya pada hari Sabtu, 30 Juni 2012, bahwa Insya Allah ke depan umat Islam akan lebih cepat mengalami kejayaan lagi jika alat satu sampai tiga digunakan untuk diterapkan pada klasifikasi keempat sampai pada taraf mujtahid (fase tertinggi).
Para peserta diskusi yang terdiri dari para intelektual muslim Soloraya mengikuti acara tersebut sampai selesai. Saking semangatnya mengikuti acara tersebut, bahkan ada seorang peserta yang tidak terlalu merasakan bahwa sejak berangkat ke tempat acara tersebut sebenarnya kurang enak badan namun beliau bersemangat tetap mengikuti acara sampai selesai. Namun di akhir acara terpaksa beliau dibawa ke rumah sakit karena mengalami gejala stroke. Semua peserta berkomentar bahwa acara tersebut sangat bagus dan perlu diadakan kegiatan lanjutannya. []